- FIFA denda FAM Rp1,8 miliar dan larang tujuh pemain tampil 12 bulan.
- Legenda M. Karathu menyebut kasus ini memalukan sekaligus aib besar.
- Karathu desak FAM fokus pembinaan pemain lokal, bukan naturalisasi instan.
“Setiap pagi saya masih melihat anak-anak bermain bola dengan kemampuan luar biasa. Kalau mereka diberi dasar yang kuat—bagaimana pressing, kapan menyerang, kapan bertahan—kita bisa melahirkan bintang sendiri, seperti Spanyol melahirkan Lamine Yamal di usia sangat muda,” papar Karathu.
Karathu menekankan bahwa kasus ini harus menjadi titik balik bagi FAM.
Ia mendesak federasi untuk kembali fokus ke akar rumput dan pembangunan jangka panjang, bukan mencari jalan pintas lewat pemain naturalisasi.
“Malaysia butuh tim nasional yang bisa dipercaya, tim yang benar-benar lahir dari sistem pembinaan yang sehat. Inilah saatnya FAM bercermin dan membangun masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Kontributor: Adam Ali