- Ketua Umum PSSI menegaskan Indonesia tidak ikut campur dalam sanksi FIFA terhadap FAM.
- FAM dijatuhi denda dan larangan 12 bulan bagi tujuh pemain naturalisasi karena pemalsuan dokumen
- Erick menekankan arahan Presiden Prabowo untuk meningkatkan kualitas olahraga Indonesia dengan standar global
Suara.com - Ketua Umum PSSI yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, buka suara setelah Indonesia terseret dalam polemik sanksi FIFA terhadap Federasi Sepakbola Malaysia (FAM).
Ia dengan tegas membantah adanya dugaan bahwa Indonesia menjadi pihak yang mengintervensi keputusan badan sepak bola dunia tersebut.
Erick menyebut Indonesia saat ini fokus penuh pada pembenahan dan peningkatan prestasi olahraga dalam negeri.
Karena itu, ia menilai tuduhan Malaysia tidak berdasar. PSSI dalam hal ini juga fokus pada prestasi sendiri.
“Tapi mohon maaf kalau kami di Indonesia ingin olahraga maju. Ingin sepak bola bagus, ingin bulutangkisnya bagus, pencak silatnya mendunia," kata Erick Thohir kepada awak media.

"Tapi kita tidak intervensi, tidak ikut campur isu negara lain,” jelasnya.
Sanksi FIFA terhadap FAM diumumkan pada Jumat (28/9/2025).
Mereka dinyatakan bersalah melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA karena pemalsuan dokumen naturalisasi pemain. Akibatnya, FAM mendapat denda, sementara tujuh pemain naturalisasi Malaysia dijatuhi larangan beraktivitas di sepak bola selama 12 bulan.
Kasus ini membuat sejumlah pihak di Malaysia menuding adanya campur tangan eksternal.
Baca Juga: FIFA Hantam FAM, Pakar Hukum Ungkap Celah Malaysia Bisa Menang Banding
Nama Erick Thohir ikut disebut sebagai sosok yang diduga berada di balik hukuman tersebut. Erick dikenal memiliki hubungan dekat dengan Infantino.
Putra Mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, bahkan secara gamblang menyalahkan Indonesia. Dalam sebuah unggahan ia memasang wajah Erick Thohir dengan Infantino.
“Saya ingin menyampaikan bahwa Presiden (Prabowo Subianto) ingin standardisasi organisasi olahraga Indonesia itu skala internasional," ucap Erick Thohir.
"Artinya apa? Bagaimana semua punya KPI, tolok ukur yang jelas dan jangan sampai atlet menjadi korban. Ini standar yang dilakukan Bapak presiden.”
Menurut Erick, agenda Presiden Prabowo di Amerika Serikat tidak hanya terkait FIFA, melainkan juga melibatkan pertemuan dengan tokoh-tokoh olahraga dunia lainnya.
“Bapak Presiden melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh olahraga di dunia. Memang diawali dengan FIFA, nanti ada IOC dan ada yang lainnya,” kata Erick Thohir.