- Mees Hilgers dibekukan dari laga resmi FC Twente karena menolak perpanjangan kontrak.
- Kepindahannya ke Stade Brest gagal di detik terakhir bursa transfer.
- Eks pelatih Gert-Jan Verbeek menilai Twente justru rugi jika terus menyingkirkan Hilgers.
Suara.com - Masa depan Mees Hilgers bersama FC Twente makin penuh drama. Bek berdarah Indonesia itu tak diizinkan tampil di kompetisi resmi karena enggan memperpanjang kontraknya yang akan habis Juni 2026.
Namun, saat diberi kesempatan turun di laga persahabatan melawan SC Telstar pada 30 September 2025, ia tampil penuh 90 menit dan membawa tim menang telak 5-1.
“Mees Hilgers, yang tidak diizinkan bermain untuk pertandingan resmi FC Twente hingga kontraknya diperpanjang, bermain selama sembilan puluh menit,” tulis TwenteInsite.
Negosiasi kontrak antara Hilgers dan manajemen Twente masih jalan di tempat.
Klub ingin sang pemain bertahan lebih lama, sementara Hilgers membuka opsi hengkang.
Masalah makin rumit setelah kepindahannya ke Stade Brest di Ligue 1 Prancis gagal terwujud di hari terakhir bursa transfer.
Tes medis tak sempat dilakukan sebelum jendela transfer ditutup, sehingga ia harus bertahan di Enschede.
Bila tak ada kesepakatan, Twente berisiko kehilangan Hilgers secara gratis pada musim panas mendatang.
Sikap Twente yang menyingkirkan Hilgers menuai kritik. Klub berdalih lebih memilih Max Bruns dan Stav Lemkin untuk posisi bek tengah.
Baca Juga: Fakta Sedih di Balik Kisruh Mees Hilgers: Difitnah, Dicoret, Diperlakukan Tidak Adil
Namun, Bruns dianggap masih belum konsisten, sementara Lemkin harus menepi karena cedera.
Mantan pelatih Twente, Gert-Jan Verbeek, menilai keputusan ini justru merugikan klub.
“Di posisi bek tengah, dengan Bruns, mereka tetap rapuh. Saya juga tidak mengerti mengapa Hilgers belum dikembalikan. Menurut saya, Pröpper dan Hilgers adalah pasangan bagus; mereka lebih mungkin membawa Twente ke Eropa dibanding Pröpper dan Bruns,” ujarnya kepada 1Twente VoetbalTijd.
Kombinasi Hilgers–Pröpper sendiri terbukti solid pada musim 2023/2024, kala Twente finis di peringkat tiga Eredivisie dan sempat tampil di kualifikasi Liga Champions.
Selain merugikan klub, status Hilgers juga berimbas ke timnas.
Karena tak bermain di laga kompetitif, ia tak dipanggil Patrick Kluivert untuk duel penting kontra Arab Saudi dan Irak pada Oktober 2025.
FC Twente kini berada dalam dilema besar. Mereka sedang terseok di papan tengah Eredivisie 2025/2026 dengan tiga kemenangan, sekali imbang, dan tiga kekalahan dari tujuh laga awal.
Gawang sudah kebobolan 10 kali, menunjukkan rapuhnya lini belakang.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan: apakah kebijakan membekukan Hilgers justru menjadi bumerang bagi Twente?
Klub harus segera menentukan sikap, apakah tetap berkeras pada prinsip, atau memberi jalan agar Hilgers bisa kembali memperkuat tim.