- Irak mempersiapkan diri secara serius menghadapi Timnas Indonesia dan Arab Saudi
- Latihan akan berlangsung intensif dan tertutup dari media untuk memastikan skuad Irak benar-benar fokus
- Pemerintah dan otoritas media Irak turut turun tangan mendukung timnas dengan menyerukan media agar menjaga pemberitaan yang positif
Suara.com - Irak mulai bersiap serius menghadapi laga krusial di babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Timnas Indonesia dan Arab Saudi.
Pelatih Irak Graham Arnold seperti dilansir Radionawa mengikuti jejak Arab Saudi dengan menggelar pemusatan latihan tertutup di Arab Saudi mulai 6 Oktober mendatang.
Informasi ini disampaikan langsung oleh koordinator media tim nasional Irak, Salam Al-Munassir, yang menegaskan bahwa keputusan menggelar pemusatan latihan di luar negeri merupakan bagian dari strategi untuk menjaga fokus dan meminimalisir gangguan eksternal.
“Sebagian besar pemain kami masih terikat jadwal bersama klubnya di luar negeri. Karena itu, waktu pemusatan latihan dipilih sesuai dengan aturan FIFA yang hanya mengizinkan mereka bergabung beberapa hari sebelum laga resmi,” ungkap Al-Munassi.
![Irak Panik Jelang Lawan Timnas Indonesia, Media Dibungkam Dilarang Hujat [@bt3]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/02/42984-irak.jpg)
Pemusatan latihan yang digelar di Arab Saudi ini dipastikan berlangsung secara tertutup.
Media tidak diperkenankan meliput langsung jalannya persiapan tim.
Menurut pihak federasi, langkah ini diambil demi menjaga konsentrasi penuh skuad Singa Mesopotamia serta menghindari distraksi dari luar lapangan.
Latihan akan difokuskan pada intensitas tinggi, termasuk persiapan taktik menghadapi lawan-lawan tangguh di fase ini.
“Kami ingin semua pemain benar-benar fokus. Setiap detail akan diperhatikan agar tim tampil maksimal,” lanjutnya.
Baca Juga: Rombongan Pertama Tiba! 5 Bintang Timnas Indonesia Sudah Mendarat di Arab Saudi
Pemerintah Irak Turun Tangan
Sementara itu, dilansir dari Shafaq.com, otoritas sepak bola dan lembaga penyiaran negeri itu menyerukan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, termasuk media.
Pada Kamis (2/10), Federasi Sepak Bola Irak bersama Otoritas Media dan Komunikasi (CMC) menggelar konferensi pers di Baghdad.
Ketua PSSI Irak, Adnan Dirjal, dan Direktur CMC, Nofal Abu Raghif menekankan pentingnya peran media dalam menjaga semangat sekaligus citra tim nasional.
“Dukungan untuk timnas pada fase krusial ini adalah kewajiban nasional,” tegas Abu Raghif.
“Kami telah melakukan kunjungan ke sejumlah stasiun televisi Irak dan mengarahkan mereka agar menjaga isi siaran, khususnya dalam program olahraga, supaya selaras dengan harapan publik dan terhindar dari bahasa yang menyinggung atau merugikan.” tambahnya.
Menurut Abu Raghif, timnas merupakan wajah bangsa di mata dunia.
Setiap ujaran negatif tanpa dasar, apalagi menyerang personal pemain maupun pelatih, bisa berdampak buruk terhadap perjalanan Irak di kualifikasi.
Karena itu, CMC akan menerapkan mekanisme pengawasan berlapis.
“Bagi media yang melanggar, sanksinya bertahap, mulai dari peringatan, penandatanganan komitmen, denda, hingga pemblokiran siaran dan proses hukum,” ujarnya.
Kontributor: Adam Ali