-
Timnas Indonesia gagal Piala Dunia, Haye berurai air mata.
-
Thom Haye bangga sejarah baru Timnas Indonesia.
-
Perjalanan Thom Haye dan Timnas belum usai.
Suara.com - Thom Haye mengungkapkan perasaan yang mendalam setelah perjuangan panjang Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 harus terhenti.
Kepastian kegagalan Timnas Indonesia didapatkan setelah mereka menelan dua kekalahan beruntun yang krusial di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.
Skuad Garuda takluk 2-3 dari Arab Saudi, disusul kekalahan tipis 0-1 dari Irak.
Hasil minor tersebut menempatkan Timnas Indonesia sebagai juru kunci Grup B tanpa perolehan poin sama sekali.
Dua tiket ke babak selanjutnya dan play-off akhirnya menjadi milik Arab Saudi dan Irak.
Rasa Sakit dan Kebanggaan Thom Haye
Meskipun harus menelan kekecewaan mendalam, gelandang andalan ini bertekad untuk tetap berdiri tegak.
Thom Haye secara tegas menyatakan bahwa perjalanan Skuad Garuda belum mencapai akhir, dan optimisme besar harus tetap dipelihara untuk masa depan tim.
"Sulit sekali menemukan kata yang tepat untuk momen ini. Kita berjuang keras mengejar impian mencapai Piala Dunia. Ini bukan waktu kami dan rasanya sakit. Mungkin akan lama," kata Thom Haye dilansir dari Instagram pribadinya, @thomhaye.
Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Prediksi Gus Dur Diungkit Lagi
Di balik kegagalan ini, terdapat sebuah Sejarah Timnas yang patut dibanggakan.
Pencapaian Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 kali ini adalah yang terbaik dalam Sejarah Timnas.
Untuk pertama kalinya, Indonesia berhasil melaju hingga ronde keempat, sebuah torehan yang belum pernah dicapai oleh negara lain di Asia Tenggara.
Indonesia bahkan mampu melampaui capaian Thailand dan Vietnam yang langkahnya hanya mampu mencapai babak ketiga.
Kendati demikian, kekalahan beruntun dari Irak dan Arab Saudi tetap meninggalkan luka yang mendalam bagi Thom Haye.
Impiannya untuk membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 terpaksa tertunda, meski semangatnya tidak pernah padam.
“Namun di balik rasa sakit itu, ada kebanggaan. Kebanggaan untuk bangsa yang berani bermimpi, yang berdiri teguh melawan segala rintangan, dan mencapai hal-hal yang dulu dianggap mustahil,” ujar pemain berusia 30 tahun itu.
Momen Emosional di Lapangan dan Data Statistik Kunci
Usai laga melawan Irak, kamera televisi menangkap momen yang sangat menyentuh ketika Thom Haye tidak mampu menahan air mata di tengah lapangan.
Kapten tim, Jay Idzes, segera menghampiri dan memberikan pelukan untuk memberikan dukungan emosional.
Bahkan Ali Jasim, salah satu pemain Irak, juga turut menenangkan Thom Haye yang tampak larut dalam kesedihan.
Secara statistik individu, Thom Haye sebenarnya menampilkan performa yang sangat solid pada pertandingan terakhir di Kualifikasi Piala Dunia tersebut.
Dia tercatat sebagai pemain yang paling banyak menciptakan peluang, yakni sebanyak tiga kali.
Pemain ini juga sukses mengirimkan delapan kali umpan kunci di area serangan lawan.
Selain itu, ia melepaskan satu tembakan keras dari luar kotak penalti pada babak pertama, meskipun belum tepat sasaran.
Komitmen Jangka Panjang Thom Haye dan Timnas Indonesia
Bagi Haye, komitmen bersama Timnas Indonesia tidak akan berhenti dengan kegagalan menuju Piala Dunia 2026.
Setelah turnamen itu, Skuad Garuda akan segera mengalihkan fokus pada agenda penting lainnya.
Fokus selanjutnya termasuk persiapan untuk Piala Asia 2027 di Arab Saudi.
Perjuangan di Kualifikasi Piala Dunia berikutnya, yaitu untuk edisi 2030, akan dimulai pada tahun 2028.
"Kepada semua orang yang percaya, yang mendukung, yang tak pernah berhenti bermimpi bersama kami, terima kasih. Perjalanan ini bukan hanya tentang kualifikasi. Ini tentang menunjukkan kepada dunia dan generasi mendatang, apa yang bisa kita lakukan," tegas gelandang Persib Bandung tersebut.
Komitmen ini menunjukkan betapa besarnya harapan yang diemban oleh Timnas Indonesia setelah ukiran Sejarah Timnas di babak kualifikasi ini.
"Ini bukan akhir. Ini bukti bahwa kita adalah milik bersama dan suatu hari nanti, impian kita akan menjadi kenyataan," tutupnya, memberikan pesan harapan untuk masa depan Timnas Indonesia.
Perjalanan tim ke depan dipastikan akan kembali melibatkan Thom Haye sebagai salah satu pilar utama.
Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi bekal berharga untuk meraih hasil lebih baik di turnamen berikutnya.
Meskipun gagal, pencapaian menembus babak keempat akan tercatat sebagai Sejarah Timnas yang manis.
Dukungan para suporter terhadap Timnas Indonesia akan terus menjadi energi utama tim.
Thom Haye dan rekan-rekannya siap berjuang lagi demi mimpi lolos ke Piala Dunia 2030.
Target berikutnya adalah tampil maksimal di Piala Asia 2027 dan mengulang prestasi di Kualifikasi Piala Dunia selanjutnya.
Kisah Thom Haye ini mencerminkan semangat juang yang tinggi dari seluruh anggota Timnas Indonesia.
Totalitasnya di lapangan akan selalu dikenang sebagai bagian dari Sejarah Timnas Indonesia.