- Deretan pemain senior Timnas Indonesia diprediksi tak lagi jadi andalan di 2030.
- Generasi muda seperti Jay Idzes hingga Rizky Ridho siap memimpin era baru.
- Regenerasi jadi kunci Garuda menjaga asa menuju Piala Dunia 2030.
Suara.com - Piala Dunia 2030 memang masih lima tahun lagi, namun fondasi Timnas Indonesia menuju ajang itu sudah mulai terbentuk.
Sinyal regenerasi tampak jelas: para pemain muda tampil makin percaya diri, sementara sejumlah nama senior mulai mendekati akhir masa kejayaan.
Nama-nama seperti Thom Haye (30 tahun), Joey Pelupessy (32), Marc Klok (32), Jordi Amat (33), hingga Stefano Lilipaly (35) kemungkinan besar tak lagi menjadi pilihan utama dalam lima tahun ke depan.
Faktor usia dan intensitas kompetisi membuat posisi mereka rawan tergusur oleh generasi penerus.
Langkah regenerasi ini menjadi kebutuhan mutlak agar Indonesia tetap kompetitif saat kualifikasi Piala Dunia 2030 dimulai, yang diperkirakan bergulir pada akhir 2027.
Pelatih Patrick Kluivert kini punya stok pemain muda yang menjanjikan.
Setidaknya ada lima pemain yang berpeluang besar bertahan di skuad utama hingga 2030, asalkan performa dan kebugaran mereka tetap terjaga.
Salah satu yang paling menonjol tentu Jay Idzes. Bek kelahiran 2 Juni 2000 itu baru berusia 25 tahun—usia emas bagi pemain bertahan.
Ketika kualifikasi 2027 dimulai, Idzes akan berada dalam performa terbaiknya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia, Marselino Ferdinan Fokus AS Trencin: Saya Butuh Menit Bermain
Jika Indonesia mampu menembus putaran final 2030, ia akan berusia 30 tahun, usia ideal bagi bek tengah untuk tampil matang dan memimpin lini belakang.
Ketenangan dan pengalaman bermain di Eropa membuat Jay Idzes berpotensi menjadi salah satu pemimpin baru Timnas Indonesia di masa depan.
Lini Depan dan Tengah Ikut Beregenerasi
Di lini depan, nama Ole Romeny patut dipantau. Pemain kelahiran Juni 2000 itu baru pulih dari cedera, namun masih memiliki banyak waktu untuk kembali ke performa terbaiknya.
Pada fase awal kualifikasi, usianya akan menginjak 27 tahun—masa produktif seorang striker.
Jika lolos ke putaran final 2030, Romeny bakal berusia 30 tahun, membawa kombinasi antara ketajaman dan pengalaman.