Poin-poin Alasan Erick Thohir Wajib Mundur dari Ketua Umum PSSI

Kamis, 23 Oktober 2025 | 12:51 WIB
Poin-poin Alasan Erick Thohir Wajib Mundur dari Ketua Umum PSSI
Erick Thohir (PSSI)
Baca 10 detik
  • Petisi desak Erick Thohir mundur PSSI karena rangkap jabatan dan gagal reformasi.

  • Tiga alasan kritis meliputi konflik kepentingan, janji palsu, dan tanggung jawab moral.

  • Tuntutan hadir demi pemimpin fokus dan reformasi total sepak bola Indonesia.

Suara.com - Gerakan menuntut mundurnya Erick Thohir dari posisi Ketua PSSI kini bergulir melalui sebuah petisi yang mencuat ke publik.

Tuntutan tersebut merupakan bagian dari seruan yang lebih besar untuk reformasi total sepak bola Indonesia yang dinilai mandek.

Munculnya petisi ini tak lepas dari sorotan atas kegagalan Tim Nasional (Timnas) Indonesia asuhan Erick Thohir untuk menembus putaran final Piala Dunia 2026.

Padahal, federasi di bawah kepemimpinan Erick Thohir telah menggalakkan program naturalisasi secara agresif sebagai upaya percepatan prestasi.

Strategi jangka pendek naturalisasi itu dianggap tidak substansial dan hanya memberikan kesan bagus di permukaan tanpa perbaikan fundamental di dalam.

Tiga Alasan Kritis Desakan Mundur

Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), melalui Ketuanya Ignatius Indro, secara terbuka mengemukakan tiga alasan mendasar yang mengharuskan Erick Thohir melepaskan jabatannya sebagai pimpinan PSSI.

Salah satu alasan krusial yang disorot adalah masalah rangkap jabatan yang diemban oleh Erick Thohir, yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

"Konflik Kepentingan dan Rangkap Jabatan. Posisi Erick merangkap sebagai Ketua Umum PSSI dan juga Menpora merupakan anomali yang berbahaya," tegas Indro.

Baca Juga: Muncul Petisi Minta Erick Thohir Mundur Sebagai Ketum PSSI, Kenapa?

"Posisi ini menimbulkan potensi konflik kepentingan, merusak etika dan memungkinkan pengaruh politik dalam PSSI. Sepak Bola Indonesia membutuhkan pemimpin yang fokus 100% tanpa berbagi fokus antara federasi sepakbola dengan cabang olahraga lain ataupun birokrasi di Kemenpora."

Indro menambahkan, "Jabatan sebagai Ketua Umum PSSI juga tidak boleh menjadi atar tawar atau batu lompatan politik. Erick seharusnya memilih satu jabatan saja menjadi Ketua Umum PSSI atau Menpora. Tidak boleh merangkap keduanya,” Ujarnya.

Kegagalan Implementasi Janji Reformasi

Selain konflik kepentingan, sorotan tajam diarahkan pada kegagalan Erick Thohir dalam mewujudkan sejumlah janji yang disampaikan saat kampanye pencalonan Ketua PSSI.

Indro melihat adanya "Kegagalan Membangun Fondasi Struktural" dalam tubuh federasi saat ini.

"Janji reformasi sepak bola nasional hanyalah lips service belaka. Dari segi manajerial, tidak ada perubahan mendasar yang telah dilakukan," tandasnya.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI