Pelatih Prancis Cibir Mental Calvin Verdonk Cs: Mereka Harus Ngaca!

Galih Prasetyo Suara.Com
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 15:50 WIB
Pelatih Prancis Cibir Mental Calvin Verdonk Cs: Mereka Harus Ngaca!
Calvin Verdonk jadi salah satu pemain terbaik Lille dengan tiga keypass.[Dok. Lille]
Baca 10 detik
  • Lille gagal meraih hasil positif setelah kalah 3-4 dari PAOK
  • Pelatih Bruno Genesio mengakui kesalahan rotasi pemain dan menyoroti lemahnya mentalitas tim
  • Kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi Lille dapat merusak performa tim

Suara.com - Pelatih Lille OSC, Bruno Genesio, tidak bisa menahan kekecewaannya setelah timnya kalah secara dramatis 3-4 dari PAOK Saloniki di ajang Liga Europa, Kamis (23/10) malam waktu setempat.

Dalam konferensi pers usai laga, Genesio menyebut performa timnya di babak pertama sebagai yang terburuk sepanjang musim.

“Kami bermain buruk di babak pertama, bahkan sangat buruk," kata Genesio seperti dilansir dari Ouest France.

“Saya adalah orang pertama yang harus disalahkan. Pilihan saya malam ini tidak tepat, dan saya harus bertanggung jawab atas itu.”

Genesio melakukan sejumlah perubahan pada starting XI.

Ia memberi kesempatan bermain sejak awal kepada beberapa pemain pelapis seperti Tiago Santos, Calvin Verdonk, Osame Sahraoui, Ugo Raghouber, dan Hamza Igamane.

Calvin Verdonk cetak assist, tapi Lille kalah 3-4 atas PAOK. (Dok. Lille)
Calvin Verdonk cetak assist, tapi Lille kalah 3-4 atas PAOK. (Dok. Lille)

Namun keputusan itu berbuah bencana. Pertahanan Lille tampak kacau, dan dalam 45 menit pertama mereka kebobolan tiga gol dari PAOK.

Baik Santos maupun Nathan Ngoy dianggap tampil di bawah standar hingga keduanya ditarik keluar saat jeda.

“Terlalu banyak perubahan bisa mengganggu ritme tim. Itu kesalahan saya. Saya akui keputusan rotasi ini tidak berjalan baik,” ujar pelatih berusia 59 tahun tersebut.

Baca Juga: Lika Liku Karier Dean James: Diusir Ajax, Tubuh Penuh Tato hingga Nomor Keramat

Genesio juga menyoroti kurangnya semangat juang dan mentalitas para pemainnya.

Ia menilai penampilan di babak pertama tidak mencerminkan karakter klub yang ingin bersaing di level Eropa.

“Penampilan seperti itu tidak pantas untuk tim yang punya ambisi besar di Liga Europa,” tegasnya.

“Kami mengabaikan nilai-nilai dasar sepak bola, kerendahan hati, semangat, motivasi, dan agresivitas. Sepak bola adalah permainan duel, kalau tidak mau berjuang merebut bola, maka Anda tidak akan bisa bermain.”

Meski begitu, Lille sebenarnya bangkit di babak kedua dan hampir menyamakan kedudukan setelah tertinggal 0-3.

Tim Prancis itu mencetak tiga gol balasan, salah satunya berawal dari assist Calvin Verdonk, sebelum akhirnya PAOK memastikan kemenangan dengan skor 4-3.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI