-
Ricky Riskandi bertugas menjemput STY pertama kali tahun 2020.
-
Jeje dipilih STY sebagai penerjemah dari rekomendasi Kedutaan Korea.
-
STY humble namun bercandanya seperti ayah ke anak.
Suara.com - Mantan Asisten Pelatih Tim Nasional Indonesia, Ricky Riskandi, berbagi cerita eksklusif mengenai masa kerjanya saat mendampingi pelatih kepala Shin Tae-yong (STY) di Timnas Indonesia.
Ricky Riskandi memiliki rekam jejak panjang bersama Timnas di berbagai tingkatan usia, pernah bekerja sama dengan nama-nama besar seperti Luis Milla, Fakhri Husaini, Bima Sakti, Satoru Mochizuki, dan Indra Sjafri.
Kesempatan bekerja secara langsung dengan Shin Tae-yong bermula pada tahun 2020 ketika PSSI memberikan tugas penjemputan khusus kepada Ricky Riskandi.
Saat itu, Ricky mendapat arahan untuk menjemput pelatih asal Korea Selatan tersebut langsung di bandara.
"Jadi saya bersama Shin Tae-yong yaitu pertamanya tahun 2020 lah," ujar Ricky Riskandi dikutip dari Youtube Bicara Bola.

Proses penjemputan tersebut melibatkan pengurusan administrasi kedatangan dan menggunakan mobil yang berbeda.
Shin Tae-yong tidak datang sendirian melainkan ditemani oleh lima asistennya langsung dari Korea Selatan, termasuk pelatih fisik.
Ricky Riskandi kemudian dipercaya mengisi posisi sebagai Sekretaris Timnas Indonesia atas penunjukan Ratu Tisha Destria, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI.
Peran penting Ricky adalah menjadi penghubung atau jembatan komunikasi antara jajaran pelatih yang dipimpin STY dengan federasi terkait urusan nonteknis dan administrasi.
Baca Juga: Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
Ricky juga turut menceritakan proses bagaimana Jeong Seok-seo (Jeje) akhirnya terpilih sebagai penerjemah pribadi Shin Tae-yong.
PSSI berinisiatif mencari penerjemah melalui rekomendasi resmi dari Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta.

Dari proses tersebut, muncul dua kandidat nama yang salah satunya adalah Jeje.
Shin Tae-yong kemudian berhak memilih sendiri dan menjatuhkan pilihannya pada Jeje.
Jeje baru bisa mulai bekerja mendampingi STY setelah menunggu satu hingga dua hari sejak pertemuan pertama.
Dalam urusan penentuan asisten pelatih lokal, Ricky Riskandi sempat memberikan masukan penting kepada Ratu Tisha.
Mengingat status Shin Tae-yong sebagai pelatih berkelas dunia, Ricky menyarankan agar PSSI merekrut staf pelatih dari dalam negeri.
Tujuan utama dari saran ini adalah agar terjadi proses transfer ilmu kepelatihan dari Shin Tae-yong kepada para pelatih Indonesia.
Ricky tidak menyebut nama spesifik, melainkan menyerahkan sepenuhnya keputusan penunjukan kepada PSSI.
PSSI akhirnya menunjuk tiga nama pelatih lokal yaitu Nova Arianto sebagai asisten pelatih, Alex Aldha Yudi yang kini menjadi pelatih fisik di Timnas U-23, dan Sahari Gultom sebagai pelatih kiper.
Mantan asisten pelatih Persikabo 1973 ini juga mengungkapkan pandangannya tentang kepribadian Shin Tae-yong.
Menurutnya, STY adalah sosok yang sangat asyik dan memiliki sifat rendah hati.
Namun, Ricky mengingatkan bahwa pelatih asal Korea Selatan tersebut kurang cocok bekerja dengan individu yang mudah baper.
Gaya bercanda Shin Tae-yong digambarkan layaknya interaksi antara seorang ayah dengan anaknya.
“Sejujurnya, Coach Shin Tae-yong orangnya asyik banget. Tetapi, kalau orang yang baperan, mungkin sangat sulit. Karena, bercandanya STY selayaknya seperti ayah dengan anak,” kata dia.
Ricky mencontohkan, terkadang STY menggunakan stik hanya untuk menyentuh, tidak sampai memukul keras, sambil selalu tersenyum.
Dirinya pun mengaku pernah mengalami gaya bercanda tersebut, menekankan bahwa sosok STY benar-benar sangat humble.
“Terkadang, misalnya ada stik, dia bukannya memukul dengan kencang. Kayak memukul seperti menyentuh itu, tetapi sembari tersenyum. Saya juga merasakan seperti itu. Memang orangnya sangat humble sekali menurut saya,” lanjutnya.
Secara keseluruhan, Ricky Riskandi memberikan pandangan mendalam tentang awal mula kerja sama, peran krusial di balik layar, hingga karakter unik Shin Tae-yong dalam memimpin Timnas Indonesia.