- Zambia U-17 datang dengan modal dua kemenangan besar di uji coba Dubai.
- Indonesia U-17 sudah terbiasa melawan tim-tim top Afrika seperti Mali dan Pantai Gading.
- Laga pembuka Piala Dunia U-17 2025 jadi ujian mental dan taktik bagi Garuda Asia.
Suara.com - Perjalanan Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025 tak dimulai dengan mudah.
Di partai pembuka Grup H, skuad Garuda Asia langsung berhadapan dengan Zambia U-17 — tim asal Afrika yang diam-diam tengah dalam performa menanjak.
Meski hanya menempati pot 4 dalam undian fase grup turnamen, Zambia bukanlah lawan yang bisa diremehkan.
Anak asuh Dennis Makinka baru saja mengirim sinyal bahaya lewat dua kemenangan telak di uji coba terakhir mereka di Dubai, Uni Emirat Arab.
Mereka mengalahkan Meksiko U-17 dengan skor 3-1, lalu menumbangkan Kaledonia Utara 3-0.
Dua hasil itu bukan sekadar angka di papan skor — melainkan bukti bahwa Zambia siap bersaing di level tertinggi.
Kemenangan atas Meksiko menjadi sorotan utama.
Bagaimana tidak, Meksiko U-17 termasuk dalam daftar unggulan di Piala Dunia U-17 kali ini, bahkan menempati pot 1 dalam pembagian grup.
Menaklukkan tim sekelas Meksiko tentu meningkatkan kepercayaan diri Zambia.
Baca Juga: Revolusi VAR di Piala Dunia U-17 2025, Timnas Indonesia U-17 Cicipi Aturan 'Kartu Tantangan'
Meski begitu, bukan berarti Timnas Indonesia U-17 datang tanpa amunisi.
Pengalaman bertemu tim-tim tangguh justru menjadi senjata Garuda Asia dalam menghadapi laga krusial ini.
Selama masa persiapan, Timnas Indonesia U-17 sudah dua kali bersua wakil Afrika dalam laga uji coba.
Mereka kalah tipis 1-2 dari Mali U-17, lalu bermain imbang 0-0 dengan Pantai Gading U-17.
Catatan itu menunjukkan perkembangan yang positif.
Apalagi dua lawan tersebut bukan tim sembarangan — Mali adalah runner-up Piala Afrika U-17 2025, sementara Pantai Gading menembus semifinal turnamen yang sama.