-
Timnas U-17 Indonesia kalah 1-3 dari Zambia di laga pembuka Piala Dunia.
-
Media Vietnam The Thao247 melihat karakter positif meskipun hasil belum berpihak.
-
Skuad U-17 hanya diperkuat 4 pemain naturalisasi; fokus pengembangan domestik.
Suara.com - Perjalanan skuad Garuda Muda di kompetisi akbar Piala Dunia U-17 2025 langsung menghadapi rintangan berat.
Timnas Indonesia U-17 harus mengakui keunggulan wakil Afrika, Zambia, dengan skor akhir 1-3.
Hasil minor pada laga perdana ini seketika menarik perhatian tajam dari salah satu media ternama Vietnam, The Thao247.
Walaupun menelan kekalahan, The Thao247 menyoroti adanya karakter bermain dan semangat juang yang tinggi dari anak asuh Nova Arianto.
Mereka menilai penampilan perdana Indonesia memancarkan sinyal positif meskipun angka di papan skor tidak berpihak.
Punggawa Merah Putih sempat memberikan kejutan di awal pertandingan yang memicu optimisme suporter.
Gol pembuka tercipta pada menit ke-11 melalui tendangan klinis Gholy yang berhasil memanfaatkan umpan cermat dari sisi kanan lapangan.
Sayangnya, keunggulan tersebut tidak dapat dipertahankan lama karena kekuatan lawan segera bangkit merespons.
Hanya dalam tempo waktu tiga menit, pertahanan Indonesia dikejutkan oleh dua gol cepat dari Abel Nyirongo.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-17 Jadi Tim Asia yang Kebobolan Selisih 2 Gol di Laga Perdana
Nyirongo mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-35 dan kembali menggandakannya di menit ke-37 yang mengubah jalannya pertandingan.
Zambia semakin menjauh sebelum jeda paruh waktu setelah Lukonde Mwale berhasil memanfaatkan kesalahan fatal di lini tengah Indonesia.
Gol ketiga Zambia yang tercipta mendekati turun minum membuat skuad Garuda Muda tertinggal dua angka, 1-3.
Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia menunjukkan mentalitas pantang menyerah dengan bermain lebih menekan.
Sebuah harapan sempat muncul ketika wasit menghadiahkan tendangan penalti untuk Indonesia di menit ke-61.
Namun, keputusan krusial tersebut akhirnya dibatalkan setelah wasit melakukan tinjauan mendalam melalui Video Assistant Referee atau VAR.
Sorotan Media Vietnam dan Asa Lolos
Peluang serangan terus diciptakan, akan tetapi penyelesaian akhir yang kurang presisi menjadi kendala utama tim Nova Arianto.
Media Vietnam, The Thao247, memberikan analisis mendalam tentang jalannya laga, terutama terkait peluang tim.
Berikut adalah kutipan langsung dari laporan The Thao247 mengenai performa dan prospek Indonesia:
"Timnas U-17 Indonesia mengawali pertandingan dengan antusiasme tinggi, tetapi gagal mempertahankan keunggulan, sehingga timnas U-17 Zambia mampu bangkit dari ketertinggalan dan menang 3-1 di laga pembuka babak penyisihan grup. Namun, peluang untuk lolos masih terbuka lebar bagi pelatih Bima Sakti dan timnya."
The Thao247 juga menyoroti permasalahan efektivitas serangan Indonesia di paruh kedua pertandingan.
Mereka melihat bahwa dominasi di babak kedua tidak diimbangi dengan akurasi tembakan.
Dalam laporannya, The Thao247 kembali menggarisbawahi kelemahan yang perlu segera dibenahi oleh tim muda Indonesia.
Kalimat kutipan kedua dari media tersebut menyoroti masalah tersebut secara eksplisit:
“Meskipun menciptakan lebih banyak peluang di babak kedua, para penyerang muda Indonesia masih kurang presisi dalam tembakan terakhir mereka,”
Performa tim junior ini menjadi tumpuan harapan baru setelah tim senior gagal di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kini, fokus publik dan PSSI sepenuhnya tertuju pada pengembangan generasi muda di bawah arahan pelatih.
Media asal Vietnam tersebut turut mencatat orientasi baru dalam sepak bola Indonesia yang berfokus pada potensi domestik.
Sebelum turnamen, Garuda Muda memiliki catatan performa yang cukup menjanjikan sebagai modal keberangkatan.
Dalam lima pertandingan persahabatan terakhir, Indonesia berhasil meraih tiga kemenangan dan satu hasil imbang.
Catatan tersebut juga dibarengi dengan satu kekalahan sebelum dimulainya perhelatan akbar U-17 ini.
Secara total gol, skuad U-17 mencetak 7 gol dan juga kebobolan sebanyak 7 kali dalam lima laga pemanasan itu.
Orientasi pengembangan pemain domestik terlihat jelas dari komposisi skuad yang dibawa bertanding di Piala Dunia.
The Thao247 merilis data penting mengenai komposisi pemain dalam tim nasional U-17 Indonesia.
Dari total 23 pemain yang terdaftar, hanya empat di antaranya yang merupakan pemain naturalisasi atau berkarier di luar negeri.
Fakta ini menjadi indikasi kuat bahwa PSSI tengah mengutamakan pengembangan talenta lokal di nusantara.
Progres nyata dalam gaya bermain juga terlihat saat Indonesia menjalani laga persahabatan.
Tim ini mampu menerapkan tekanan tinggi, menguasai bola dengan baik, serta melancarkan serangan balik yang cepat dan terorganisir.
Bukti dari kemajuan organisasi tim adalah hasil imbang 0-0 saat melawan tim kuat U-17 Pantai Gading.
Pertandingan melawan Pantai Gading mengindikasikan bahwa Timnas U-17 Indonesia telah siap secara struktural dan taktis.
Meskipun kalah di laga pembuka, media Vietnam memberikan apresiasi atas fondasi kuat yang telah dibangun Nova Arianto dan staf pelatih.
Kekalahan dari Zambia ini harus menjadi pelajaran berharga untuk perbaikan performa di pertandingan selanjutnya.
Para pemain muda Indonesia harus segera fokus untuk memenangkan sisa pertandingan grup demi membuka lebar peluang lolos.
Harapan besar masyarakat Indonesia kini disandarkan pada pundak para pemain muda ini.
Mereka diharapkan dapat menjadi cikal bakal kebangkitan sepak bola Indonesia di kancah internasional.
Fokus pada pengembangan domestik adalah langkah strategis jangka panjang yang patut diapresiasi.
Dengan perbaikan di sektor penyelesaian akhir, skuad Garuda Muda diprediksi akan menampilkan performa yang lebih tajam.
Dunia menanti gebrakan Timnas U-17 Indonesia berikutnya di panggung Piala Dunia 2025.