Siapa Timur Kapadze? Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, Kini OTW Manchester City

Minggu, 09 November 2025 | 13:09 WIB
Siapa Timur Kapadze? Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, Kini OTW Manchester City
Timur Kapadze (AFC)
Baca 10 detik
  • Timur Kapadze tolak Timnas Indonesia, memilih kerja sama Manchester City.

  • Kapadze jalin hubungan erat di City, berkat impresi pemain muda Uzbekistan.

  • Statistik Kapadze menunjukkan rekam jejak kepelatihan yang kuat dan meyakinkan.

Suara.com - Kursi kepelatihan Timnas Indonesia yang kosong pasca perpisahan dengan Patrick Kluivert kembali mendapat titik terang yang mengecewakan bagi para penggemar Garuda.

Sosok yang santer dibicarakan sebagai pengganti utama Patrick Kluivert, yaitu pelatih Uzbekistan Timur Kapadze, kini dipastikan tidak akan menukangi skuad Merah Putih.

Pelatih berusia 44 tahun tersebut justru secara resmi memilih menerima tawaran kerja sama dari klub raksasa Premier League, Manchester City, dalam beberapa pekan terakhir.

Keputusan Kapadze ini sekaligus menepis semua spekulasi yang mengaitkan dirinya dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Dilaporkan oleh Sports.kz, kesepakatan Kapadze dengan Manchester City ini terjalin setelah kunjungannya ke fasilitas akademi klub Inggris itu beberapa bulan silam.

Kolaborasi Kapadze dan Akademi Manchester City

Saat berada di Negeri Ratu Elizabeth, Kapadze mengungkapkan bahwa dirinya menjalin komunikasi yang sangat intensif dengan jajaran pelatih serta staf Akademi Manchester City.

Kapadze mencatat, sebagian besar pelatih di akademi tersebut merupakan sosok yang berasal dari Jerman, yang dikenal memiliki filosofi sepak bola modern.

Dalam rangkaian pertemuan strategis tersebut, pihak The Citizens dikabarkan sangat terkesima dengan penampilan pemain muda asal Uzbekistan, Abdukodir Khusanov, yang kini merupakan salah satu aset mereka.

Baca Juga: Timnas U-17 Merana, Alberto Hengga Akui Pressing Brasil Jadi Ujian Berat

Pujian terhadap Khusanov ini datang langsung dari para petinggi klub yang membuat Kapadze merasa bangga.

“Ketika saya mengunjungi akademi Manchester City, mereka menanyakan apakah Uzbekistan memiliki pemain muda lain seperti Khusanov," ungkap Kapadze dalam acara Gol di kanal Sport TV.

"Dari cara mereka berbicara, saya tahu mereka sangat puas dengan Khusanov,” lanjutnya, mengkonfirmasi ketertarikan besar City pada talenta Asia Tengah.

Jejak Karir Gemilang dan Janji Cari Talenta Asia

Ketertarikan City terhadap Kapadze tidak hanya berhenti pada pujian; direktur olahraga klub bahkan secara pribadi memberikan kartu namanya kepada Kapadze.

Direktur olahraga Manchester City meminta Kapadze agar segera menghubunginya jika menemukan bibit pemain muda Uzbekistan lain yang memiliki potensi besar.

“Direktur klub berkata, ‘Jika ada pemain seperti dia (Khusanov), beri tahu kami. Kami memang punya tim pencari bakat, tapi Anda sebagai pelatih tentu lebih tahu tentang potensi mereka,’” tutur Kapadze.

Permintaan tersebut menunjukkan besarnya kepercayaan Manchester City terhadap Kapadze sebagai seorang pelatih yang memiliki mata tajam dalam melihat bakat muda dari Asia.

Kepercayaan ini tidak mengherankan, mengingat rekam jejak Kapadze yang sangat solid dan teruji dalam dunia kepelatihan, membuatnya sulit diabaikan oleh tim sekelas Manchester City.

Dari total 158 pertandingan yang telah Kapadze jalani sebagai pelatih kepala, dia mencatatkan 66 kemenangan, 44 hasil imbang, dan 48 kekalahan di berbagai ajang kompetisi.

Statistik tersebut menunjukkan rasio kemenangan yang impresif, membuktikan Kapadze merupakan sosok yang paham betul bagaimana membangun sebuah tim yang kuat dan kompetitif.

Berdasarkan data yang diungkap oleh Transfermarkt, tim-tim yang berada di bawah arahan Kapadze berhasil menorehkan 250 gol dari 158 pertandingan yang dimainkan.

Angka produktivitas serangan yang tinggi ini menunjukkan gaya kepelatihan yang cenderung ofensif dan berani.

Di sisi lain, dari jumlah pertandingan yang sama, tim asuhan Kapadze harus kebobolan sebanyak 166 kali.

Meskipun harus kebobolan 166 kali, ini masih jauh lebih rendah dibandingkan jumlah gol yang mereka cetak, menandakan selisih gol yang positif dan efisiensi dalam serangan.

Data ini semakin memperjelas alasan mengapa Kapadze menjadi kandidat pelatih Timnas Indonesia yang diperhitungkan, sebelum akhirnya memutuskan mengambil langkah profesional yang lebih besar di Inggris.

Kini, fokus Kapadze sepenuhnya beralih untuk menjalin kerja sama yang erat dengan Manchester City, berkontribusi dalam pencarian dan pengembangan talenta-talenta muda Asia.

Keputusan Kapadze ini merupakan sebuah tamparan keras bagi PSSI, yang harus kembali mengencangkan ikat pinggang dalam perburuan arsitek baru bagi Skuad Garuda.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI