- Paul Pogba bersama lebih dari 70 atlet dunia mendesak UEFA memberikan sanksi terhadap Israel.
- Surat terbuka menyoroti kegagalan UEFA bersikap tegas.
- Tekanan terhadap UEFA semakin meningkat dari federasi dan kelompok pro-Palestina.
Suara.com - Mantan bintang Manchester United, Paul Pogba, menjadi salah satu dari lebih dari 70 atlet dunia yang menandatangani surat terbuka kepada UEFA untuk mendesak agar Israel dilarang tampil di kompetisi sepak bola internasional.
Surat tersebut dikirim oleh kelompok Athletes 4 Peace kepada Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, yang berisi kecaman atas kurangnya tindakan moral dari badan sepak bola Eropa terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza.
Pogba, yang kini bermain untuk AS Monaco setelah menjalani larangan bermain selama 18 bulan akibat kasus doping, dikenal sebagai sosok yang secara terbuka mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Pada 2021, ia bersama Amad Diallo sempat mengibarkan bendera Palestina di lapangan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza.
Selain Pogba, beberapa nama terkenal lainnya juga ikut menandatangani surat tersebut, antara lain Adama Traore (Fulham), Chadi Riad (Crystal Palace), dan mantan pelatih Leicester City, Nigel Pearson.
Dalam surat terbuka itu, para atlet menyatakan bahwa, “Tidak ada panggung olahraga internasional yang seharusnya menerima rezim yang melakukan genosida, apartheid, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Mereka juga menilai UEFA gagal menunjukkan sikap tegas dengan menunda pembahasan kemungkinan sanksi terhadap Israel sejak September lalu, setelah rencana perdamaian yang diusulkan mantan Presiden AS, Donald Trump.
Surat dari Athletes 4 Peace turut mendapat dukungan dari kelompok pro-Palestina lainnya seperti Game Over Israel, yang baru-baru ini menentang kehadiran suporter Maccabi Tel Aviv dalam laga Liga Europa melawan Aston Villa.
Juru bicara Game Over Israel, Ashish Prashar, menyebut keputusan UEFA menunda pemungutan suara soal Israel sebagai langkah yang naif atau sengaja menutup mata.
Baca Juga: Viral Momen Miss Israel Diduga Tatap Sinis Miss Palestina di Miss Universe 2025
Tekanan terhadap UEFA meningkat setelah Federasi Sepak Bola Turki (TFF) dan Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI) secara resmi mengajukan usulan agar Israel dilarang berpartisipasi dalam kompetisi Eropa.
Usulan itu mengutip dua pelanggaran terhadap statuta UEFA, yakni, mengorganisir klub di wilayah Palestina yang diduduki tanpa persetujuan dari Federasi Sepak Bola Palestina.
Serta gagal menerapkan kebijakan anti-rasisme yang efektif.
UEFA dijadwalkan menggelar rapat komite eksekutif pada 3 Desember di Nyon, Swiss, di mana isu ini kemungkinan besar akan menjadi agenda utama.
Sementara itu, Israel masih harus menyelesaikan sisa pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Moldova pada 16 November mendatang.
Kontributor: Adam Ali