-
PSSI konfirmasi Timur Kapadze masuk daftar calon pelatih Timnas Indonesia.
-
Kapadze tertarik melatih Timnas dan sudah lepas jabatan di Uzbekistan.
-
Rumor Bojan Hodak terbantahkan karena kontraknya di Persib hingga 2026.
Suara.com - Kursi panas pelatih kepala untuk Timnas Indonesia kembali menjadi topik hangat.
Spekulasi mengenai siapa yang akan memimpin skuad Garuda terus bergulir di kalangan penggemar dan media.
Nama Timur Kapadze, mantan arsitek Timnas Uzbekistan, mencuat sebagai sosok yang sangat santer dikaitkan dengan posisi tersebut.
Kabar ini menguat setelah Kapadze secara resmi mengakhiri tugasnya bersama Uzbekistan pada hari Selasa, 11 November 2025.
Selain itu, Kapadze juga sudah memberikan respons terbuka terkait ketertarikannya melatih Timnas Indonesia jika mendapatkan tawaran resmi.
Kapadze mengaku telah menerima banyak sekali pesan dukungan dan permintaan dari suporter Indonesia agar dirinya menukangi Skuad Garuda.
“Saya suka Indonesia dan para penggemarnya. Terima kasih atas semua dukungannya. Banyak penggemar Indonesia yang mengirim pesan meminta saya melatih timnas Indonesia,” ujarnya.
Dia pun menegaskan kesiapannya untuk menerima tantangan tersebut, menunggu kesempatan nyata dari pihak terkait.
Menanggapi rumor yang berkembang, Sumardji, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI sekaligus Ketua Badan Tim Nasional (BTN), memberikan penjelasan.
Baca Juga: Kata-kata Shin Tae-yong soal Nova Arianto Gagal di Piala Dunia U-17 2025
Sumardji membenarkan bahwa nama Timur Kapadze memang menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan untuk posisi pelatih tersebut.
Namun, ia menegaskan bahwa hingga saat berita ini diturunkan, belum ada negosiasi resmi yang dilakukan PSSI dengan pelatih asal Uzbekistan itu.
"Belum ada pembicaraan apa-apa,” kata Sumardji saat dikonfirmasi awak media.
Sumardji menambahkan bahwa nama Kapadze sudah diajukan dan dibahas di internal PSSI.
"(Timur Kapadze) termasuk yang saya sampaikan ke Dirtek," jarnya singkat.
Nama Kapadze secara spesifik telah diserahkan kepada Direktur Teknik PSSI, Alex Zwiers, sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.