- Coach Timo memprediksi 90 persen skuad Timnas Putri U-16 untuk AFF 2027 akan berasal dari MLSC.
- Peserta MLSC Seri 1 2025–2026 mencapai 17.365 siswi dengan peningkatan signifikan di Jakarta.
- Seri 2 siap bergulir Januari 2026 dengan format baru 9 vs 9 dan jadwal disesuaikan kalender akademik.
Ia menilai konsistensi penyelenggaraan telah membangun kepercayaan publik terhadap kualitas MLSC.
Meski dua kota baru, Bekasi dan Malang, masih beradaptasi, Teddy optimistis keduanya akan segera menyamai kompetitifnya kota-kota lama.
Pembinaan di sekolah dan akademi juga disebut semakin serius berkat turnamen yang hadir secara rutin.
“Dengan event yang rutin dan kualitas penyelenggaraan yang terus dijaga, secara alami akan muncul bibit-bibit baru. Kami percaya nantinya banyak pemain muda di tim nasional Indonesia akan berasal dari MilkLife Soccer Challenge,” ujarnya.
MLSC Seri 2 & All-Stars 2025 – 2026
Sukses diselenggarakan pada Seri 1, MilkLife Soccer Challenge Seri 2 2025 – 2026 siap bergulir mulai Januari 2026 yang kembali menarget ke 10 kota yakni Kudus, Semarang, Surabaya, Tangerang, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Solo, Bekasi, dan Malang.
Setelahnya para atlet terpilih akan mengikuti MilkLife Soccer Extra Training untuk berlatih secara intensif sebelum berlaga di MilkLife Soccer Challenge All-Stars 2025 – 2026 pada Juni di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah.
Mereka akan mewakili kota masing-masing untuk memperebutkan podium juara.
Teddy Tjahjono mengatakan, iklim positif yang terjadi di Seri 1 diharapkan juga berlanjut pada seri mendatang.
Baca Juga: Pelatih Malaysia Iri Melihat Hasil Undian Timnas Indonesia di SEA Games 2025
Selain animo peserta yang dipertahankan, para atlet yang sudah memiliki kualitas teknik dasar di atas rata-rata dapat mengembangkan kemampuannya.
Jadwal penyelenggaraan Seri 2 juga disesuaikan dengan kalender akademik, agar tidak mengganggu aktivitas siswi di sekolah.
“Berkaca dari pengalaman MilkLife Soccer Challenge 2024, terjadi situasi di mana siswi-siswi yang sudah terpilih di kota masing-masing tapi ternyata tidak bisa ikut bermain di All-Star karena terkendala dengan kalender akademik," kata Timo.
"Faktor itu membuat kami melakukan penyesuaian jadwal penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge 2025 – 2026 berjalan beriringan dengan kalender akademik dan masa libur Lebaran. Perubahan tersebut dimaksudkan agar partisipasi peserta dapat dimaksimalkan. Semua sudah kami perhitungkan termasuk persiapan All-Star di bulan Juni,” ujarnya.
Timo Scheunemann, menyebut peta persaingan pada MilkLife Soccer Challenge All-Stars 2025 – 2026 dipastikan semakin ketat.
Kudus yang menjadi juara pada All-Stars periode sebelumnya terancam kesulitan mempertahankan gelar.