- Persija Jakarta meluncurkan buku foto "PERSIJA: WE RISE AGAIN" memperingati hari jadi ke-97 di Jakarta, 25 November 2025.
- Buku 140 potret eksklusif ini mendokumentasikan ketangguhan klub dari 2020 hingga 2025, menjadi arsip penting.
- Edisi kolektor terbatas 97 eksemplar ini dijual mulai 28 November 2025 untuk merawat ingatan sejarah klub.
Suara.com - Persija Jakarta kembali menunjukkan komitmennya sebagai klub yang terus berkembang, tidak hanya lewat pencapaian di lapangan, tetapi juga melalui karya seni yang merepresentasikan perjalanan besar Macan Kemayoran.
Dalam rangka memperingati hari jadi ke-97, Persija resmi merilis buku foto bertajuk PERSIJA: WE RISE AGAIN, sebuah karya visual yang memotret momen ketangguhan klub sepanjang 2020 hingga 2025.
Acara peluncuran digelar di kantor Persija, Jakarta, Selasa (25/11/2025) siang, dan menjadi simbol bahwa Persija terus melangkah maju, berani melampaui batas kreativitas dalam memperkuat identitas klub.
Buku foto eksklusif tersebut menyajikan 140 potret perjalanan Persija saat melewati berbagai fase penting dalam lima tahun terakhir, mulai dari masa pandemi Covid-19 yang menghentikan kompetisi, momentum bangkit dengan tagline To The Next Level, hingga langkah klub menatap usia satu abad pada 2028.
Direktur Persija, Mohamad Prapanca, menegaskan bahwa buku ini bukan sekadar dokumentasi visual, tetapi saksi penting perjalanan emosional klub dan suporter.
“Buku ini, PERSIJA: WE RISE AGAIN, adalah rekaman perjalanan itu, kisah tentang tekad, kebersamaan, dan cinta yang tak pernah padam. Setiap foto di dalamnya adalah saksi bahwa Persija bukan sekadar tim sepak bola, melainkan cerminan semangat perjuangan dan komitmen untuk tidak pernah menyerah,” kata Prapanca dalam keterangannya.
Sentuhan emosional juga disampaikan legenda Persija sekaligus Direktur Teknik klub, Bambang Pamungkas.
“Jepretan-jepretan ini adalah bait-bait puisi atas waktu yang terus berlari. Kenangan akan sebuah perjalanan yang akan menempa kita menjadi lebih kuat lagi. Kamera ini memang milik kami, tetapi kisah perjalanan ini tentu milik kita semua,” ujarnya.
Dua sosok kreatif di balik karya ini, fotografer resmi Persija Khairul Imam dan Media Officer sekaligus penulis buku, Kukuh Wahyudi, menyebut buku ini sebagai arsip berharga bagi sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Persija Berpotensi Pecahkan Rekor Penonton Saat Jamu PSIM Yogyakarta di Stadion GBK
"Rangkaian foto dalam buku ini adalah bahasa visual. Lewat rangkaian foto yang telah terkurasi, kami ingin mengajak pembaca melihat perjalanan Persija dari sudut pandang yang lebih dalam. Semoga buku ini dapat menjadi arsip berharga bagi Persija, Jakmania, dan sepak bola Indonesia,” ujar Imam.
Kukuh menambahkan bahwa karya ini juga menjadi ruang untuk mengembangkan kreativitas dalam sepak bola.
“Kami sangat bangga mempersembahkan PERSIJA: WE RISE AGAIN, buku foto yang menegaskan bahwa sepak bola tak melulu urusan pertandingan ke pertandingan, tetapi juga ruang untuk berkarya lewat seni. Semoga terbitnya buku ini bisa ikut berkontribusi dalam memajukan dunia fotografi dan tentunya menjadi stimulus bagi industri sepak bola nasional,” ucapnya.
Buku foto PERSIJA: WE RISE AGAIN diproduksi terbatas sebagai collectible item, yakni hanya 97 eksemplar, sesuai usia Persija tahun ini. Edisi ini merupakan bagian pertama dari tetralogi yang akan berakhir pada perayaan 100 tahun Persija pada 2028.
Kurator buku foto, Peksi Cahyo, menyebut karya ini sebagai standar baru dokumentasi sepak bola nasional.
“Terbitnya buku foto ini adalah angin segar, ini standart yang harus dimiliki. Ingatan kita terlalu pendek jika hanya di media sosial saja. Semoga sepak bola bergerak ke arah yang terus positif membangun knowladge, seperti yang dilakukan Persija,” kata Peksi.