- Kairul Anwar, anggota Exco PSSI Pusat, resmi mencalonkan diri sebagai Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah pada 26 November 2025.
- Visi Kairul meliputi pengembangan SDM, profesionalisme pelaku, dan tata kelola sepak bola Jateng berdaya saing.
- Ia bertekad mewujudkan kompetisi profesional, membina talenta muda, serta menargetkan prestasi di PON 2028.
Suara.com - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Pusat Kairul Anwar mendeklarasikan diri untuk maju di ajang pemilihan Ketua Asosiasi Provinsi atau Asprov PSSI Jateng.
Kairul hampir pasti melawan petahana Yoyok Sukawi yang dikabarkan kembali maju dalam pemilihan.
Menurut Kairul, ada sejumlah program yang ia siapkan dalam visi misi untuk pencapaian prestasi cabang olahraga sepak bola selama lima tahun jika terpilih.
Di antaranya adalah pengembangan sumber daya manusia di bidang sepak bola, meningkatkan profesionalisme seluruh pelaku sepak bola baik secara teknis dan nonteknis.
Kemudian, melakukan pelatihan, pendidikan, sertifikasi serta pembinaan yang berkelanjutan agar sepak bola di Jateng berprestasi dan memiliki tata kelola yang modern serta berdaya saing tinggi.
"Kita harus mengembalikan Jawa Tengah sebagai barometer pembinaan sepak bola nasional," kata Kairul, Rabu (26/11/2025).
Untuk pengelolaan organisasi, ia mengusung jargon TARIK. TARIK merupakan akronim dari Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Keadilan.
Sebagai bagian dari Komisi Disiplin PSSI Pusat, ia juga bertekad mewujudkan kompetisi yang berkualitas.
"Bagaimana kompetisi berlangsung lebih profesional, menarik, adil, dan menghasilkan prestasi yang berkelanjutan? Tentunya perlu dilakukan pembenahan menyeluruh terhadap seluruh unsur penyelenggaraan pertandingan, mulai dari teknis, manajemen, infrastruktur, hingga aspek ekonomi," kata Kairul Anwar.
Baca Juga: Gak Semua Free, Exco PSSI Sebut Beberapa Calon Pelatih Timnas Indonesia Masih Terikat Kontrak
Sementara di sisi pembinaan, ia menargetkan memperkuat rekrutmen para talenta muda. "Termasuk bagi sepak bola putri, yang sekarang semakin menunjukkan tren peningkatan," kata dia.
Sehingga, kompetisi yang berkelanjutan di kelompok usia baik pria maupun putri, menjadi salah satu target pembinaan ke depan di Jateng.
"Asprov, pemerintah daerah, dan pihak swasta harus menjalin kemitraan yang strategis. Termasuk dalam pembangunan infrastruktur di sepak bola Jawa Tengah, baik fisik maupun nonfisik," kata dia.
Untuk itu, ia mengajak semua pihak membangun sepak bola Jawa Tengah yang bersih dari konflik, bebas dari intervensi serta menjunjung tinggi integritas dan sportivitas.
"Jangan lupa, tahun 2028 ada PON di NTT dan NTB. Jateng harus ada target prestasi di sepak bola, jadi tidak lagi sekadar menjadi penggembira," katanya menegaskan.
[ANTARA]