Malaysia dan Vietnam Bisa Main Mata untuk Jegal Timnas Indonesia U-22

Arif Budi Suara.Com
Selasa, 09 Desember 2025 | 07:16 WIB
Malaysia dan Vietnam Bisa Main Mata untuk Jegal Timnas Indonesia U-22
Timnas Indonesia U-22 terancam gagal lolos fase grup karena rivalnya, Vietnam dan Malaysia bisa main mata. [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym]
Baca 10 detik
  • Kekalahan mengejutkan Timnas Indonesia U-22 dari Filipina mempersempit peluang mempertahankan medali emas SEA Games 2025.
  • Indonesia kini hanya bisa berharap lolos melalui slot runner-up terbaik, bergantung hasil laga Vietnam versus Malaysia.
  • Hasil imbang antara Vietnam dan Malaysia akan menguntungkan keduanya mencapai empat poin, menutup peluang maksimal tiga poin Indonesia.

Suara.com - Mimpi buruk menghampiri Timnas Indonesia U-22 dalam misi mempertahankan medali emas SEA Games 2025.

Kekalahan mengejutkan dari Filipina tidak hanya mempersempit jalan mereka ke semifinal, tetapi juga menempatkan nasib secara tragis di tangan para rival abadi, Vietnam dan Malaysia.

Hasil pahit ini memastikan skuad asuhan Indra Sjafri tidak mungkin lagi finis sebagai juara grup.

Satu-satunya pintu yang tersisa kini hanyalah melalui slot sempit runner-up terbaik dari tiga grup yang ada. Namun, jalan menuju ke sana sangat terjal dan penuh intrik.

Untuk bisa lolos, Timnas Indonesia U-22 tidak hanya wajib memenangkan laga terakhirnya melawan Myanmar. Kemenangan itu hanya akan memberikan mereka total tiga poin.

Kini semua mata tertuju pada pertandingan krusial di grup lain antara Vietnam melawan Malaysia yang akan berlangsung pada Kamis (11/12/2025).

Di sinilah ancaman sepak bola gajah atau main mata muncul. Baik Vietnam maupun Malaysia saat ini sama-sama telah mengantongi tiga poin.

Jika kedua tim sepakat untuk bermain aman dan mengakhiri laga dengan hasil imbang, keduanya akan sama-sama mengoleksi empat poin.

Angka tersebut secara matematis sudah cukup untuk mengunci posisi juara grup dan runner-up terbaik, sekaligus menutup rapat-rapat pintu bagi Timnas Indonesia U-22 yang maksimal hanya bisa meraih tiga poin.

Baca Juga: Tak Sesuai dengan Latihan, Indra Sjafri Salahkan Pemain usai Kalah dari Filipina

Koleksi empat poin itu sudah melampaui raihan tiga poin milik Timor Leste yang berpotensi menjadi runner-up Grup A.

Situasi ini menciptakan skenario pahit di mana hasil imbang menjadi hasil yang paling menguntungkan bagi Vietnam dan Malaysia, sebuah insentif yang sangat merugikan bagi perjuangan Ivar Jenner dkk.

Tanpa perlu mengincar kemenangan, kedua tim bisa saja memainkan laga tanpa intensitas tinggi demi mengamankan kelolosan bersama dan menyingkirkan sang juara bertahan.

Kini Garuda Muda hanya bisa fokus untuk melakukan tugas mereka dengan mengalahkan Myanmar.

Setelah itu, mereka hanya bisa pasrah dan berharap keajaiban, berharap ada pemenang dalam duel Vietnam vs Malaysia dan sportivitas tetap dijunjung tinggi.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI