- Pep Guardiola menyatakan simpati kepada Xabi Alonso terkait tekanan melatih Real Madrid yang performanya tidak konsisten.
- Guardiola menyebut Madrid dan Barcelona klub tersulit dilatih; ia sendiri mungkin sudah dipecat dengan hasil serupa.
- Pertemuan Manchester City melawan Real Madrid pada Kamis (11/12) menjadi ujian lanjutan bagi Alonso yang sedang berjuang.
Suara.com - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menunjukkan solidaritasnya kepada Xabi Alonso yang tengah berada dalam sorotan tajam akibat performa Real Madrid yang tidak konsisten pada musim ini. Menurut Guardiola, situasi yang dialami Alonso merupakan bagian dari tekanan besar melatih klub sebesar Real Madrid.
Guardiola menilai bahwa jika ia mengalami rangkaian hasil buruk serupa ketika masih bekerja di Spanyol, nasibnya mungkin sudah berbeda.
“Saya bersimpati karena kami pernah bersama selama dua tahun dan itu pengalaman luar biasa bersamanya,” ujar Guardiola, dikutip dari laman resmi klub pada Rabu.
Manchester City dijadwalkan menghadapi Real Madrid pada matchday ke-6 Liga Champions 2025/26 di Santiago Bernabeu pada Kamis (11/12) pukul 03.00 WIB. Duel ini menjadi ujian tambahan bagi Alonso yang masih berusaha mengangkat performa Los Blancos.
Sebagai mantan pelatih Barcelona, Guardiola sangat memahami tekanan yang menyertai jabatan manajer di dua klub terbesar Spanyol.
Ia menegaskan, "Barcelona dan Madrid adalah klub paling sulit untuk dilatih, tekanannya sangat besar. Kalau saya mengalami musim lalu seperti yang dialami Madrid sekarang, saya pasti sudah dipecat. Sulit, tetapi dia (Alonso) tahu itu karena pernah bermain di sana."
Guardiola tetap optimistis bahwa Alonso mampu menangani situasi ini.
"Saya tahu betapa sulitnya membangun sesuatu. Tentu saja dia mampu melakukan apa yang dibutuhkan di posisi itu. Saya hanya mendoakan yang terbaik untuknya. Saya sangat menyayanginya,” tambahnya.
Guardiola dan Alonso pernah bekerja bersama selama satu setengah tahun di Bayern Munich, sebuah periode yang membuat Guardiola mengenal karakter Alonso sebagai sosok yang tenang dan berprinsip. Karena itu, ia menyarankan mantan gelandang Spanyol itu tetap teguh dengan pendekatannya meski sedang dalam masa sulit.
Baca Juga: Jose Mourinho Ogah Kembali Latih Real Madrid
Alonso menghadapi tantangan besar sejak datang dari Bayer Leverkusen pada musim panas lalu. Real Madrid dihuni banyak bintang seperti Kylian Mbappe, Vinicius Junior, dan Jude Bellingham, sehingga ekspektasi publik dan klub sangat tinggi.
Namun sejauh ini, Madrid hanya meraih dua kemenangan dari tujuh pertandingan di semua kompetisi. Tekanan pun semakin besar kepada Alonso, yang kini berjuang menemukan formula terbaik untuk mengembalikan Madrid ke jalur kemenangan.
(Antara)