- Rizky Ridho gagal meraih FIFA Puskas Award 2025 meskipun golnya spektakuler saat melawan Arema FC.
- Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, menyatakan kekalahan dalam kompetisi adalah hal biasa dan wajar.
- Pemenang Puskas Award ditentukan oleh bobot penilaian yang sama dari penggemar dan panel FIFA Legends.
Suara.com - Pelatih Persija Jakarta Mauricio Souza menanggapi kegagalan anak asuhannya Rizky Ridho memenangi FIFA Puskas Award 2025. Ia tidak masalah karena dalam persaingan pasti ada menang dan kalah.
Seperti diketahui, Ridho masuk nominasi gol terbaik 2025 saat membela Persija ketika berhadapan dengan Arema FC di Liga 1 musim lalu. Gol eks Persebaya Surabaya itu dicetak dari tengah lapangan yang pastinya jarang terjadi.
Tetapi, gol tersebut belum membuat Ridho memang. Ia kalah dari Santiago Montiel ketika membela Independiente melalui golnya ke gawang Independiente Rivadavia pada Mei 2025 di Liga Argentina.
Pemain berposisi bek kanan itu menyambar bola liar di depan kotak penalti dengan sepakan salto kaki kiri dan meluncur deras ke gawang lawan.
Gol ini bisa dibilang spektakuler lantaran tingkat kesulitan yang begitu tinggi.
Souza menyebut memang dirinya mengharapkan Ridho menang. Tetapi, kalah pun tidak masalah karena gol bek Timnas Indonesia juga keren.
"Kami tentu berharap dia bisa menang, tapi itu adalah kompetisi gol-gol terbaik. Sayangnya dia tidak menang, namun itu tidak mengubah apa pun dalam hidupnya," kata Souza di Persija Training Ground, Bojongsari, Depok, Kamis (18/12/2025).
"Minggu sebelumnya dia sempat berada di posisi teratas, lalu berubah, dan itu hal yang wajar," jelasnya.
Sekadar informasi, proses penentuan Puskas Award dinilai oleh dua kelompok pemilih, yakni penggemar dan panel FIFA Legends.
Baca Juga: Sebagus Apa Gol Santiago Montiel hingga Kalahkan Gol Roket Rizky Ridho?
Setiap pilihan diberi poin sesuai peringkatnya. Sementara suara dari kedua kelompok memiliki bobot yang sama, yakni 50 persen dari total penilaian.
Puskas Award diberikan kepada pemain yang mengumpulkan poin terbanyak, setelah melewati seluruh proses pemungutan suara.