- John Herdman, pelatih asal Inggris, menjadi kandidat kuat pengganti Patrick Kluivert di Timnas Indonesia.
- Herdman dikabarkan menolak Honduras dan akan segera ke Jakarta untuk kontrak jangka panjang 2026–2030.
- PSSI bergerak cepat dengan tawaran finansial kuat, setelah dua pertemuan intensif dengan Ketua Umum PSSI.
Suara.com - Pelatih asal Inggris, John Herdman menjadi kandidat terkuat pengganti Patrick Kluivert di Timnas Indonesia.
Rumor John Herdman menjadi pelatih Timnas Indonesia makin menguat di penutup tahun 2025. Besar kemungkinan PSSI akan mengumumkan Herdman di awal Januari 2026, seperti saat mengumumkan Kluivert awal tahun lalu.
Apalagi John Herdman sudah dikabarkan menolak untuk menjadi pelatih Timnas Honduras.
Media Honduras, Once Noticias, melaporkan Herdman akan segera terbang ke Jakarta untuk menandatangani kontrak dengan PSSI.
Menurut laporan tersebut, Herdman sepakat menangani Timnas Indonesia dalam periode jangka panjang 2026–2030.
Keputusan ini disebut sebagai pukulan telak bagi Federasi Sepak Bola Honduras (FFH) yang sebelumnya berharap bisa merekrut pelatih berpengalaman itu.
“Indonesia tidak bertele-tele. Mereka datang dengan rencana yang jelas, target jangka panjang, serta komitmen finansial yang kuat,” tulis Once Noticias dalam laporannya.
Media Honduras itu juga mengungkap bahwa PSSI bergerak cepat dan efektif dalam negosiasi.
Herdman disebut telah mencapai kesepakatan penuh usai menjalani dua kali pertemuan intensif dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Baca Juga: Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Tembus Jajaran 5 Bek Tengah Termahal Asia
“Tawaran yang diajukan sangat menggiurkan, dengan nilai kontrak jutaan dolar per tahun, angka yang sulit ditandingi oleh Honduras,” tulis laporan tersebut.
Jika Herdman nantinya akan menjadi pelatih Timnas Indonesia, Jay Idzes dkk harus bersiap untuk perubahan besar.
Pasalnya, John Herdman dikenal sebagai pelatih yang tidak mengenal istirahat. Ia bekerja keras bagai kuda.
Melansir dari laporan CBC, Herdman saat melatih Kanada dan Selandia Baru memiliki jam kerja sangat ekstrem.
“Saya tidak ingat kapan terakhir kali bekerja kurang dari 80 jam seminggu,” ujar John Herdman.
Selain itu, sebagai pelatih, Herdman menjalani banyak peran: taktikus, motivator, hingga tempat curhat pemain. Ia dikelilingi staf tepercaya, sebagian dibawa dari tim putri Kanada.