Jadi yang Terburuk di Eropa, Liverpool Resmi Depak Pelatih Spesialis Bola Mati

Arif Budi Suara.Com
Rabu, 31 Desember 2025 | 07:21 WIB
Jadi yang Terburuk di Eropa, Liverpool Resmi Depak Pelatih Spesialis Bola Mati
Bola mati Liverpool payah, The Reds pecat pelatih spesialis bola mati. (IG Liverpool)
Baca 10 detik
  • Manajemen Liverpool secara resmi memecat pelatih bola mati, Aaron Briggs, pada Selasa (30/12/2025).
  • Pemecatan terjadi karena statistik buruk kebobolan 12 gol dari situasi bola mati musim ini.
  • Efektivitas menyerang Liverpool dari bola mati juga lemah, hanya mampu mencetak 3 gol.

Suara.com - Keputusan tegas diambil oleh manajemen Liverpool di penghujung tahun. Pelatih spesialis bola mati, Aaron Briggs secara resmi dipecat dari jabatannya.

Langkah ini diambil sebagai buntut dari statistik mengerikan yang menempatkan The Reds sebagai salah satu tim paling payah dalam situasi set piece di seluruh Eropa.

Pemecatan ini dikonfirmasi langsung melalui laman resmi klub pada Selasa (30/12/2025).

"Liverpool FC dapat mengkonfirmasi bahwa Aaron Briggs telah meninggalkan posisinya sebagai pelatih bola mati tim utama putra," tulis Liverpool.

Keputusan ini bukanlah tanpa alasan. Di bawah arahan Briggs musim ini, Liverpool menjelma menjadi tim yang sangat rapuh dalam mengantisipasi bola mati.

Total gawang mereka telah kebobolan 12 kali dari situasi ini, termasuk dalam kemenangan terakhir melawan Wolves.

Menurut berbagai sumber, angka ini merupakan yang tertinggi di antara semua tim di lima liga top Eropa.

Statistik ini terasa semakin ironis jika dibandingkan dengan musim lalu, di mana Briggs turut andil dalam kesuksesan Liverpool menjuarai Liga Inggris di era awal kepelatihan Arne Slot.

Rekor buruk ini bahkan membuat Liverpool sejajar dengan tim-tim papan bawah seperti Nottingham Forest dan Bournemouth, yang juga kebobolan 12 kali dari bola mati.

Baca Juga: Florian Wirtz Tampil Gemilang Saat Liverpool Sikat Wolves, Arne Slot: Satu Gol Gak Cukup!

Masalahnya tidak hanya berhenti di lini pertahanan. Saat menyerang pun, efektivitas Liverpool dari situasi bola mati sangat mengenaskan.

Musim ini, mereka hanya mampu mencetak 3 gol dari skema set piece, catatan yang sama buruknya dengan tim juru kunci, Wolves.

Performa ini sangat kontras jika dibandingkan dengan rival utama mereka, Arsenal.

Tim asuhan Mikel Arteta justru menjadi raja bola mati musim ini dengan catatan impresif 12 gol memasukkan dan hanya 4 kali kebobolan.

Dengan statistik yang begitu jomplang dan memalukan, pemecatan Aaron Briggs seolah menjadi sebuah konsekuensi yang tak terhindarkan.

Liverpool kini harus segera mencari solusi jika tidak ingin kelemahan fatal ini terus menghantui ambisi mereka di sisa musim.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI