- Barcelona menjadi Juara Musim Dingin 2025 di La Liga di bawah pelatih Hansi Flick dengan gaya bermain menyerang cepat.
- Taktik garis pertahanan sangat tinggi yang diterapkan Flick membuahkan rekor mencetak 169 gol dalam 60 pertandingan.
- Dominasi serangan Barca terancam oleh krisis bek tengah akibat cedera serius pemain kunci menjelang 2026.
Suara.com - Publik sepak bola Spanyol tengah tersihir. Bukan lagi oleh Tiki-Taka yang sabar dan membosankan, melainkan oleh "Badai Jerman" bernama Hansi Flick.
Barcelona resmi menutup tahun 2025 sebagai Campeon de Invierno atau Juara Musim Dingin setelah membungkam Villarreal 2-0 di Estadio de la Cerámica, Minggu (21/12/2025).
Kemenangan ini membuat Blaugrana kokoh di puncak klasemen La Liga, unggul empat poin dari rival abadi mereka, Real Madrid.
Namun, di balik angka-angka gemilang tersebut, terdapat perdebatan panas di kalangan pundit Spanyol mengenai gaya main Barcelona yang dianggap "bermain dengan maut".
Taktik 'Bunuh Diri' yang Mematikan
Pundit dari media Madrid seperti Marca dan AS melabeli strategi Flick sebagai "suicidal high line" atau garis pertahanan bunuh diri, bagaimana tidak?
Barcelona asuhan Flick secara konsisten menempatkan lini belakang mereka tepat di garis tengah lapangan, membiarkan hamparan rumput luas di belakang mereka terbuka lebar untuk dieksploitasi lawan.
Namun, data berbicara lain. Sepanjang tahun 2025, Barcelona justru menjadi tim yang paling sering menjebak lawan dalam posisi offside.
Rekor paling fenomenal terjadi saat mereka menghancurkan Real Madrid 4-0 di Bernabeu, di mana Kylian Mbappe cs terjebak offside hingga 25 kali dalam empat pertemuan sepanjang tahun.
Baca Juga: Bank BRI Resmi Jalin Kemitraan dengan Barcelona
![Barcelona Raja La Liga 2025, Badai Cedera Hantui Hansi Flick di 2026 [Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/12/31/14453-barcelona.jpg)
Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, bahkan sampai mengkritik Flick dengan menyebut taktik ini menempatkan bek dalam situasi mustahil.
Barcelona tidak lagi mengejar penguasaan bola demi keamanan, melainkan untuk menyerang secara vertikal dan cepat.
Hasilnya? Sepanjang tahun 2025, mereka mencetak 169 gol dalam 60 pertandingan, rekor tertinggi kelima dalam sejarah klub.
Yamal Sang Raja Dribel, Raphinha dari 'Zero' ke 'Hero'
Kekuatan utama skuat Barcelona 2025 terletak pada ledakan Lamine Yamal.
Di usia 18 tahun, ia telah menjadi raja dribel Eropa dengan 285 dribel sukses, hampir dua kali lipat dari rekor Jeremy Doku di Manchester City.