I: Saya sudah 20 tahun di musik ini, motivasinya bukan untuk bersaing lagi. Kalau bersaing untuk jenis musik nggak apa-apa. Tapi bersaing untuk terkenal, kayaknya nggak deh, capek juga soalnya.
S: Ngomong-ngomong, banyak musisi yang mengeluh lagunya dibajak rumah karaoke. Tanggapan mengenai hal ini?
I: Ada beberapa hal terakhir yang detail banget, seperti hak royalti dan hak cipta. Kalau memang ada hak-hak ada dan tidak diketahui, itu yang seharusnya dibenahi.
S: Bagaimana dengan hak kamu? Selama ini mendapatkan royalti?
I: Sejauh ini sih jelas. RBT jelas, tapi kalau lagu yang dibajak masyarakat nggak tahu. Karena sekarang kan mudah untuk download.
S: Menurut kamu bagaimana mengatasi pembajakan yang saat ini semakin sulit diberantas?
I: Solusinya adalah menjual dengan online kepada para fans. Karena kan sekarang sudah susah mencari toko-toko kaset yang menjual secara fisik. Makanya, saya dan fans mengambil sistem penjualan dengan cara online. Sebenarnya saya lebih ingin karya saya langsung sampai kepada orang yang mau mendengarkan. Kan itu sudah pasti asli, soalnya itu dari saya sendiri.
S: Sudah lama menggunakan metode ini?
I: Produk saya sudah 2-3 tahun lalu. Belakangan sih kerjasama sama label. Paling saya promosikan di sosial media lewat fans club.
S: Dari mana ide awalnya?
I: Saya merasa terpanggil karena banyak fans yang bertanya-tanya kok susah mendapatkan karya saya. Akhirnya saya buat wadahnya. Karena di toko belum tentu ada karya saya.