Terus sudah dibagi-bagi sama ahli warisnya hasil penjualan itu, baru saya beli tanah di Cibubur dan saya beli buat rumah tahfidz itu.
S: Nanti rumah tahfidz itu hanya singgah karena kerjasama dengan yayasan lain atau gimana?
UP: Saya kan ada anak yatim saya yang dititipkan di Bekasi. Nah, nanti anak yatim saya tinggal di situ. Terus kita bina dan didik, dari TK, nanti juga ada guru-gurunya, ustadz, ustadzah supaya bisa jadi tahfidz Alquran. Diajarin juga soal sejarah Islam, sejarah Nabi-Nabi.
S: Tapi kenapa Umi bikin rumah tahfidz, bukan pesantren atau yayasan untuk tempat tinggal yatim piatu?
UP: Saya nggak mau kalau pesantren, nanti kesannya kalau pesantren itu orang nitip ke saya.
Saya nggak mau, biasanya kan ada orangtua yang seenaknya aja tapi nggak mau tanggung jawab gitu.
Saya nggak mau cuma dianggap cari sampingan aja, jadi niat saya sudah jelas anak yatim saya mereka tahfidz Al Quran.
Karena kalau mereka jadi hafizd Quran itu manfaatnya mereka bisa mendoakan orang tuanya. Hafiz Quran itu dia bisa menolong sepuluh anggota keluarganya masuk ke dalam surga. Itu tujuan saya.
Krena saya nggak mau anak yatim saya minta-minta, Insyaallah biaya dari saya sudah cukup. Intinya semoga mereka bisa bermanfaat buat orang tuanya dan bangsa serta negara.
Baca Juga: Umi Pipik Diminta Buka Cadar saat Promo "Surga Pun Ikut Menangis"
S: Total sudah ada berapa anak yatim yang anda urus?
UP: Kurang lebih ada 15 orang, sekarang masih baru hafal surat-surat pendek aja. Saya kadang ngajarin langsung, kadang guru-gurunya juga.
S: Aktif menjadi pendakwah apa memang ingin meneruskan cita-cita suami?
UP: Sebenarnya bukan meneruskan, soal dakwah kan tugas saya, tugas kalian, dan tugas kita semua. Semua bisa berdakwah dengan cara kita masing-masing.
Kayak di restoran (Ayam Geprek Mbo Judes) yang saya buat ini, kan disetiap temboknya ada tulisan yang bisa mengingatkan para pengunjungnya. Semua bisa dakwah intinya, menasihati temen dengan cara baik kan itu dakwah.