Suara.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi angkat bicara soal kata anjay. Kata itu kini tengah menjadi perbincangan hangat di jagat maya.
Soal itu, lelaki yang akrab disapa Kak Seto ini justru meminta agar permasalahan anjay tidak terlalu ditanggapi berlebihan.
"Itu lebih baik konsultasi ke ahli bahasa. Jadi sebaiknya tidak usah diterus-teruskan," ujar Seto Mulyadi di kantor LPAI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020).
"Kemudian marilah kita entah selebritis, entah seniman atau tokoh-tokoh muda, marilah kita fokus bagaimana menghadapi covid-19 ini," sambungnya lagi.
![Unggahan Lutfi Agizal [Instagram/@lutfiagizal]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/30/90850-unggahan-lutfi-agizal-instagramatlutfiagizal.jpg)
Kendati begitu, dia menyarankan agar kata anjay sebaiknya diganti dengan kata lain supaya tidak terus menerus menjadi perdebatan.
"Tapi sementara kata itu masih jadi perdebatan sebaiknya tak digunakan. Mungkin dinetralisasi aja," ucapnya.
Seto Mulyadi menilai perlu menilik lebih dalam kata tersebut. Sebab anjay memiliki multitafsir.
"Kita lihat saja kalau memang sebagian menyatakan bahwa itu tidak baik, bahwa konotasinya tidak baik, nama binatang, padahal binatang itu sendiri kasihan ya jadi negatif," tutur Seto Mulyadi lantas tertawa.
"Kan ini (kata dasar) cukup banyak plesetannya kan selain kata dasarnya itu sendiri," imbuhnya lagi.
Baca Juga: Heboh Isi DM Instagram Bocor, Lutfi Agizal Ancam Polisikan Netizen?
Yang pasti Seto Mulyadi menilai semua bergantung dengan konteks dan cara penyampaian kata anjay sendiri.