"Aku mempertanyakan diri aku sendiri, mempertanyakan kepada Tuhan mempertanyakan keberadaan-Nya," katanya.
"Aku penuh kebencian waktu itu, jadi aku tidak percaya Tuhan. Aku bisa bilang aku atheis," ujar Dena lagi.
Dena masih ingat betul dirinya sangat terpuruk pada 2015. Kariernya kala itu seperti jalan di tempat. Apa yang dicita-citakan tak terwujud.
Dia lantas mendapat titik balik ketika melihat tata cara ibadah Kristen saat berada di Los Angeles. Dena merasa hatinya begitu tenang dan damai.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama