Suara.com - Nikita Mirzani akhirnya menjemput paksa Laura Meizani alias Lolly di apartemennya di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Kamis (19/9/2024). Nikita sebelumnya telah mendatangi apartemen pada Rabu malam, tetapi Lolly diceritakan kabur.
Seperti diketahui, Nikita Mirzani melaporkan Vadel Badjideh pacar Lolly atas dugaan persetubuhan dan aborsi. Sedangkan Lolly mengaku mengantongi bukti untuk membantah laporan tersebut ketika Nikita bermaksud menjemputnya di apartemen.
Penjemputan paksa Lolly lantas menuai pro kontra. Pasalnya video Lolly dijemput paksa tersebar di media sosial, bahkan Mail asisten Nikita Mirzani merekamnya dalam siaran live.
Meski banyak yang membela Nikita Mirzani, tak sedikit pula mengasihani Lolly. Ketahui kebenarannya melalui fakta penjemputan paksa Lolly putri Nikita Mirzani berikut ini.
1. Penjemputan Pertama

Nikita Mirzani pertama kali mengunjungi apartemen Lolly pada Rabu (18/9/2024) malam. Dalam rekaman yang beredar, petugas apartemen sempat berbicara dengan Lolly yang menolak untuk membuka pintu.
Sedangkan ketika mendatangi kamarnya untuk kedua kali, Lolly sudah tidak berada di tempat. Mail asisten Nikita Mirzani menyebut Lolly kabur lewat tangga Family Mart apartemennya.
2. Lolly Bantah Kabur

Sekitar pukul 1 dini hari, Lolly merekam momennya pulang ke apartemen. Lolly membantah kabur, melainkan sedang berada di rumah Vadel Badjideh lantaran kamar apartemennya sedang dibersihkan.
Lolly juga mengamuk ketika tahu baju-baju di lemari kamarnya berantakan, diduga ulah Nikita Mirzani sang ibunda. Laptop dan iPad yang diberikan Nikita kepada Lolly juga sudah raib dari kamarnya.
3. Penjemputan Kedua

Nikita Mirzani kembali mendatangi apartemen Lolly pada Kamis (19/9/2024) pagi. Mail, dr. Oky Pratama, Fahmi Bachmid, dan kakak laki-laki Nikita juga kembali ikut serta.
Baca Juga: Reaksi Lolly saat Dijemput Paksa Nikita Mirzani Bikin Iba Warganet: Butuh Psikolog
Lolly disebut bersembunyi di kamar mandi saat didatangi Nikita Mirzani cs. Ketika Nikita cs sudah berhasil masuk kamar, Lolly menangis meraung-raung sambil memanggil nama Vadel Badjideh, menolak untuk dijemput ibunya.