“Keragaman suara dan cerita yang muncul dari kiriman tahun ini benar-benar menginspirasi. Kami telah melihat para sineas menangani isu-isu sosial yang penting dan menceritakan kisah-kisah yang sangat pribadi, semuanya dengan kreativitas dan keaslian. Memilih daftar pendek merupakan tantangan, tetapi kami gembira dapat mempersembahkan film-film yang mencerminkan energi dinamis sinema independen di kawasan ini,” ungkap Anggota Panitia Seleksi AFAF 2024, Alia Damaihati.
Pemenang AFAF 2024 akan dipilih dari Shortlist oleh Juri Internasional. Tahun ini, para anggota Juri adalah Anand Gandhi, kreator film yang disegani yang mengantarkan gelombang baru sinema India; Kamila Andini, sutradara film Indonesia pemenang penghargaan dengan hasrat khusus untuk kesetaraan gender dan topik lingkungan; Steffi Niederzoll, sineas, seniman, dan penulis Jerman yang dikenal karena karyanya yang berdampak yang menyelidiki isu-isu sosial-politik; Carol Misorelli, pakar dampak sosial dan perubahan naratif, yang mendirikan dan menjadi salah satu direktur Taturana Institute, lembaga nirlaba Brasil yang didedikasikan untuk memperkuat ekosistem sinema dan dampak sosial di Amerika Latin; Asmara Abigail, aktris Indonesia terkemuka; Katerina Suvorova, pembuat film dokumenter Kazakhstan, yang mengeksplorasi pengalaman sehari-hari berbagai komunitas di Asia Tengah; dan Amir Masoud Soheili, pembuat film Iran, programmer festival, dan fotografer, yang dikenal atas karyanya di zona konflik seperti Afghanistan dan Suriah.
Semua judul yang masuk daftar pendek akan dipresentasikan kepada publik di Alternativa Film Festival, yang akan berlangsung dari 22 hingga 28 November di Yogyakarta. Penonton festival akan dapat menghadiri pemutaran gratis dan berpartisipasi dalam Impact Discussion, melibatkan penonton dalam dialog tentang film-film yang dinominasikan dan topik sosial penting yang mereka bahas. Pendaftaran daring untuk pemutaran dan diskusi akan dibuka pada 14 November, rincian lebih lanjut akan menyusul.
Chief of Program GIK UGM, tempat utama sekaligus mitra AFAF 2024, Garin Nugroho, menambahkan, kerja sama antara GIK UGM dan Alternativa Film Project merupakan hal yang sudah seharusnya terjadi, karena kedua lembaga ini memiliki komitmen yang kuat untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi.
“Festival ini tidak hanya menayangkan film, tetapi juga menyelenggarakan diskusi, yang menyediakan ruang bagi penonton untuk menyelami visi dan keunikan film-film ini. Program ini bertujuan untuk menawarkan perspektif baru tentang bagaimana film alternatif berkontribusi pada masyarakat dan memperkaya ruang budaya," terangnya.
Acara penting lainnya menjelang upacara Alternativa Film Award 2024 adalah Industry Days, program profesional selama 3 hari (27–29 November) yang dirancang untuk menyatukan para pelaku utama di arena dampak internasional. Program ini akan menjadi titik temu bagi industri film di Asia Tenggara dan sekitarnya, yang bertujuan untuk memberdayakan para pembuat film dan produser dari kawasan tersebut melalui jaringan.
Di Media Day, mitra baru AFAF 2024, yang akan memainkan peran khusus di Industry Days, diperkenalkan. La Corriente del Golfo, sebuah perusahaan produksi yang berbasis di Meksiko, yang didirikan oleh Diego Luna dan Gael García Bernal, akan menayangkan film dokumenter terbaru mereka, State of Silence, dan membahas strategi kampanye dampak mereka, di acara tersebut. Kemitraan ini selaras sempurna dengan misi AFAF untuk berbagi ide, inspirasi, dan pengetahuan dalam industri film Global South, yang menghubungkan Asia Tenggara dan kawasan Latin Amerika. Program lengkap dan formulir pendaftaran untuk Industry Days akan dipublikasikan pada bulan November di situs web alternativa.film. Sementara itu, jangan ragu untuk menghubungi tim dengan menulis ke [email protected] untuk informasi lebih lanjut.
Communications Manager di InDrive Indonesia, Wahyu Ramadhan, menyampaikan pentingnya kemitraan seperti ini dalam membina komunitas kreatif. Ia mengatakan, inisiatif Alternativa Film Project mencerminkan komitmen pihaknya untuk mendukung komunitas kreatif di Asia Tenggara.
“Kami yakin ini akan membuka pintu baru bagi para pembuat film, memberi mereka eksposur dan peluang yang mereka butuhkan untuk berkembang, baik secara lokal maupun global,” ujarnya.
Baca Juga: 3 Film Remake Dibintangi Angga Yunanda, My Annoying Brother Teranyar
Mitra Indonesia untuk Alternativa Film Awards and Festival 2024 meliputi penyelenggara bersama Katalist, mitra utama GIK UGM (Universitas Gadjah Mada), Minikino Film Week, Docs by the Sea, dan SAE Indonesia Creative Media Academy, dengan dukungan dari Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Indonesia, Jakarta Film Week, Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2024 (JAFF), ARTOTEL Suites Bianti.