
"Ini analogi terbaik. Bayangin Sheila On 7 manggung, Duta-nya resign. Bingung itu, analogi terbaik!" tegasnya.
Kekesalan Tirta bertambah mengingat chemistry antara STY dengan para pemain sudah kuat. Chemistry itu juga telah dibangun selama lima tahun terakhir dengan sangat baik.
"Kenapa kesal? Bayangin, chemistry udah terbangun lima tahun, tinggal nambah-nambah pemain baru, terus dipecat. Bener kan kejadian (gagal)?" pungkasnya.
Pernyataan Tirta rupanya dianggap mewakili suara rakyat. Pasalnya, banyak warganet yang kecewa dengan pemecatan STY.
"Terima kasih dokter Tirta sangat mewakili suaranya. Kecewa berat. Dari kelas tiga sekarang kelas lima," kata seorang warganet.
"STY memang pawangnya. Dia lebih tahu diri melihat kualitas pemain. Nggak ujug-ujug main serang seperti ini. Dari sekian banyak rombongan pelatih Belanda itu belum ada satu pun yang makan rumput Piala Dunia," timpal warganet yang lain.
"Hidup pak Erick Thohir yang sudah menghancurkan peluang Indonesia berlaga di Pildun dengan mengganti STY dengan pelatih abal-abal dan asisten abal-abal," kritik warganet lainnya.