Akhirnya Tiba di Rumah Duka Ray Sahetapy, Surya Sahetapy Tampak Tegar

Suara.com - Anak almarhum Ray Sahetapy, Surya Sahetapy akhirnya tiba di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat tempat sang ayah disemayamkan pada Kamis (3/4/2025).

Anak ketiga Ray Sahetapy dan Dewi Yull tersebut tiba sekira pukul 23.38 WIB setelah menempuh perjalanan hampir 24 jam dari Amerika Serikat untuk melihat jenazah sang ayah terakhir kalinya.

Sebelumnya, kedatangan Surya Sahetapy sudah dinanti seluruh keluarga hingga pemakaman Ray Sahetapy ditunda beberapa hari. Diketahui, lelaki 31 tahun tersebut saat ini menetap di Amerika Serikat. 

Saat tiba, Surya Sahetapy terlihat mengenakan kaus lengan panjang berwarna biru dongker dan bergegas masuk ke dalam ruangan tempat almarhum ayahnya disemayamkan.

Di dalam ruangan tersebut, Surya Sahetapy langsung sigap menyalami beberapa orang seraya tersenyum. Surya Sahetapy juga berbagi pelukan hangat dengan anggota keluarganya. 

Surya Sahetapy tampak cukup tegar dan kuat menghadapi kenyataan. Diyakini, dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk ikhlas melepas sang ayah untuk selamanya.

Usai bersalaman dan menyapa keluarga, pemilik nama asli Panji Surya Putra Sahetapy tersebut langsung menuju jenazah Ray Sahetapy. 

Surya Sahetapy langsung menunduk dan berdoa di depan jenazah ayahnya, Ray Sahetapy.

Sebelumnya, adik bungsu Surya Sahetapy, Raya Sahetapy mengatakan bahwa kakaknya sempat menangis ketika mendengar kabar meninggalnya sang ayah melalui panggilan video.

Baca Juga: Siapa Istri Ray Sahetapy? Menikah Lagi setelah Cerai dari Dewi Yull

Tak butuh waktu lama, Surya Sahetapy langsung memesan tiket ke Indonesia. Sayangnya, tiket yang dia dapatkan baru terbang pada Kamis (3/4/2025) dini hari.

"Kak Surya kemarin sih kita nangis bareng di video call. Jadi pas dengar kabar, Kak Surya langsung beli tiket ke Jakarta pukul 05.00 pagi," ungkap Raya Sahetapy dalam kesempatan yang lain.

Keputusan kembali ke Indonesia diambil Surya Sahetapy meskipun situasi di Amerika Serikat sedang sulit terkait kebijakan imigrasi.

"Sebenarnya agak riskan karena di Amerika, presiden lagi memperketat kebijakan untuk imigran. Kak Surya melawan risiko itu dan tetap pulang demi melihat ayah untuk terakhir kalinya," tutur Raya.

Adapun menurut rencana, Ray Sahetapy akan dimakamkan besok di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025) siang. Sebelum dikebumikan, jenazah akan disalatkan terlebih dahulu di Masjid Istiqlal.

Sebagaimana diketahui, Ray Sahetapy meninggal dunia pada usia 68 tahun pada Selasa (1/4/2025) sekira pukul 21.04 WIB. Sang aktor berpulang saat tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Bintang film The Raid tersebut meninggal dunia usai berjuang melawan penyakit komplikasi yang dideritanya.

Sejak 2017 lalu dia terkena diabetes, lalu di tahun 2023 mengalami serangan stroke. Sebelum meninggal, Ray Sahetapy sempat dirawat di RSPAD Gatot  Subroto selama satu bulan.

"Sudah enggak sadar. Sebenarnya gini, Ray itu diabetes sudah cukup lama dari 2017, kemudian dia jalannya sudah enggak normal, tidak semangat seperti dulu-dulu lagi, dan dia kena stroke bulan Juni-Juli tahun 2023," ungkap Charly, adik pertama Ray Sahetapy.

"Jadi selama itu kami berusaha rawat supaya dia bisa kembali normal," sambungnya. 

Sebelum ini, Ray Sahetapy juga sempat tersedak hingga hampir meninggal dunia beberapa waktu lalu. Saat diperiksa, dia mengalami masalah di paru-parunya hingga harus mendapatkan perawatan. 

"Tapi sempat juga dalam proses penyembuhan dia pernah kesedak juga. Dia pernah hampir meninggal juga satu kali bulannya saya sudah lupa, dia kami bawa ke rumah sakit masuk IGD lagi, kemudian ternyata itu masalah di paru-parunya," terangnya. 

"Kalau tersedak itu sesak napas, itu di paru-paru. Kemudian tanggal tiga kita berusaha berobat lagi ke RSPAD, kita bawa ke rumah sakit yang di Rawamangun, Persahabatan itu, dia sempat masuk ICU kemudian sempat dirawat sudah membaik," lanjut Charly. 

Selain itu, mantan suami Dewi Yull tersebut juga dikatakan sudah pelupa semenjak terkena stroke. Sempat membaik saat dirawat, namun akhirnya Ray Sahetapy meninggal dunia setelah satu bulan dirawat. 

"Satu hal lagi, dia kadang pelupa, karena stroke-nya itu. Sempat kami bawa ke RSCM, beliau sudah lumayan lah, mendingan. Tapi makin lama makin drop, oleh sebab itu kita bawa ke sini, supaya dia bisa lebih fit. Kami berharapnya gitu. Ternyata, paru-parunya agak lumayan (parah)," tutur Charly. 

"Sempat dua kali sesak napas, itu juga di RSPAD sini, masuk di ICU lagi, dimonitor. Tetapi kemudian sempat disedot cairan di paru-parunya dua liter lebih. Mulai sudah normal kembali, tapi HB makin turun, tensi juga sudah parah. Kalau Tuhan sudah panggil kita mau bagaimana lagi," tambahnya. 

Charly Sahetapy juga mengatakan bahwa sebelum meninggal dunia, sang kakak telah pasrah menerima kondisinya.