Belum Bikin Film, Dirut PFNIfan Seventeen Masih Hadapi Masalah Gaji dan Lahan

Sumarni Suara.Com
Rabu, 16 April 2025 | 15:31 WIB
Belum Bikin Film, Dirut PFNIfan Seventeen Masih Hadapi Masalah Gaji dan Lahan
Ifan Seventeen (Instagram/ifanseventeen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ifan Seventeen membicarakan jabatan barunya sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) saat berbincang-bincang dengan Deddy Corbuzier.

Dalam podcast Close The Door yang tayang pada Rabu (16/4/2025), Ifan diminta memberikan tanggapan terkait protes dari sejumlah sineas Tanah Air.

Sama seperti reaksi sebelumnya, Ifan mempersilakan mereka yang ingin menggantikannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PFN dan berjanji akan memberikan rekomendasi.

"Masuklah setiap hari, hadapi permasalahan gaji dan karyawan yang belum dibayar, THR yang belum ada sampai sekarang," tantang Ifan.

Menurut Ifan, jabatannya sebagai Dirut PFN adalah bentuk pengabdiannya kepada negara.

Bagaimana tidak, Ifan mengiyakan jadi Dirut PFN meski mengetahui berbagai permasalahan yang harus dibereskannya.

Walau mengetahui PFN adalah perusahaan yang 'berdarah', Ifan tetap maju melihat laporan keuangan tahun 2022-2023 masih sehat.

Ifan Seventeen menerima jabatan Dirut PFN lantaran merasa bisa mengatasi permasalahan utama mereka, yaitu perlengkapan.

Baca Juga: Ifan Seventeen Bertemu Garin Nugroho, Bahas Amanah Direktur Utama PFN di Tahun Kecemasan

Alat-alat dan perlengkapan PFN diceritakan masih analog, belum diubah menjadi digital.

"Karena kan gue punya PH, jadi gue pikir gue punya perlengkapan lah. Dirut lama juga meminjamkan beberapa peralatannya untuk PFN karena PFN nggak punya," terangnya.

Namun ternyata masalah yang langsung dihadapi dan harus segera dibereskan Ifan Seventeen setelah dilantik jadi Dirut PFN adalah gaji.

"Gaji selama enam bulan ke belakang, kalo yang satpam OB alhamdulillah clear. (Golongan) Dua tiga empat itu gajinya masih proposional," tutur Ifan.

"Ada yang dibayar per bulan 30 persen, 40 persen. Dan ini gajinya jauh dari standar BUMN, di bawah. Termasuk direktur-direkturnya (gaji belum dibayar)," sambungnya.

Pelantikan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN pun jauh dari kesan mewah sertijab Dirut BUMN yang biasa ia lihat saat diminta mengisi acara sebagai penyanyi.

Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN), Ifan Seventeen. (Suara.com/Bagaskara)
Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN), Ifan Seventeen. (Suara.com/Bagaskara)

Oleh sebab itu, ketika diminta segera membuat film setelah jadi Dirut PFN, Ifan menegaskan masih harus menyelesaikan masalah gaji dan THR belum dibayar hingga utang vendor.

"Lima hari (pertama menjabat) ini gue keliling buat ngejar gimana caranya bayar gaji karyawan dulu," terangnya.

Sedangkan gaji Ifan Seventeen belum dipikirkan lantaran masalah gaji karyawan jauh lebih penting.

PFN Tidak Dibiayai Negara

Lebih lanjut, Ifan Seventeen mengungkap fakta yang belum banyak diketahui publik bahwa PFN tidak dibiayai negara. Fakta itu pun baru diketahui Deddy Corbuzier.

"PFN ini perusahaan milik negara, harus menghidupi dirinya sendiri dari profit. Kita tidak dibiayai oleh APBN. Kita kan Badan Usaha, bukan Lembaga," kata Ifan.

Menariknya, usaha PFN sama sekali tidak berkaitan dengan film seperti nama perusahaannya, mengingat mereka hanya punya satu kamera.

Untuk menghidupi perusahaan, PFN menyewakan lahan kosong untuk parkir hingga lomba kicau burung.

"Kita kan punya tanah, disewain buat lomba kicau burung. Di belakang ada lahan kosong. Lahan parkir juga disewain buat mobil-mobil yang ada di toko-toko sebelah," ungkap Ifan.

Selain itu, Intellectual Property (IP) dari film Si Unyil buatan PFN juga disewakan sehingga saat ini tayang di salah satu televisi swasta.

Ifan Seventeen (Instagram/@ifanseventeen)
Ifan Seventeen (Instagram/@ifanseventeen)

Setelah menyelesaikan permasalahan PFN, ke depannya Ifan Seventeen berencana menggarap sebuah film animasi.

Terkait dana membuat film animasi yang tentu tidak kecil, Ifan Seventeen agaknya 'hanya' perlu menyelesaikan masalah lahan yang masih dikuasai oknum.

"Salah satu yang gua lakukan adalah, PFN punya tanah di Tendean yang sampai sekarang diduduki sama seorang oknum. Oknum tersebut menerima Rp1 miliar per bulan untuk penyewaan lahan tersebut," tutur Ifan Seventeen.

"(Padahal) PFN untuk membayar gaji (saja) berutang," tandasnya.

Kontributor : Neressa Prahastiwi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI