Ide penggarapan tur berawal dari keresahan Pandji Pragiwaksono terhadap situasi politik Tanah Air usai pemilihan presiden baru di 2024.
"Keinginan saya merespons zaman ini ada terus, sebagai seorang seniman. Memang sudah tugas kami kan, merespons apa yang kami rasakan untuk dijadikan sebuah karya. Nah, setelah keriuhan Indonesia yang sarat isu sosial politik, akhirnya saya berpikir untuk membuat ini," papar Pandji Pragiwaksono.
Banyak keresahan yang ingin Pandji Pragiwaksono sampaikan sebagai komika tentang bagaimana mestinya sistem politik berjalan di sebuah negara demokrasi.
"Politik itu lucu sebenernya. Makanya, saya nggak ngerti kenapa banyak anak muda yang nggak mau deket dengan politik. Padahal, politik ini berkaitan langsung dengan kehidupan kita. Semua yang terjadi dalam kehidupan kita itu ditentukan oleh politik," tutur Pandji Pragiwaksono.
Lewat Mens Rea, Pandji Pragiwaksono berharap bisa berbagi ilmu tentang berpolitik dengan balutan komedi, agar mudah dicerna publik.
"Pertunjukan ini didesain supaya anak muda ini jadi ngerti politik. Saya jamin, orang yang nggak ngerti politik pasti akan mendapat pengertian tentang politik setelah menonton Mens Rea," kata Pandji Pragiwaksono.
Tidak akan ada upaya menyudutkan salah satu pihak dari panggung Mens Rea Pandji Pragiwaksono. Kalaupun ada sisipan kritik ke isu-isu politik saat ini, Pandji memastikan hal itu cuma bagian dari lelucon.
"Ini tujuannya murni edukasi politik lewat komedi, supaya anak muda paham bahwa kita sebagai pelaku demokrasi itu memang seharusnya lebih paham dan lebih mawas diri," papar Pandji Pragiwaksono.
![Pandji Pragiwaksono dalam sesi jumpa pers tur stand up Mens Rea di Markas Comika, Wijaya, Jakarta, Rabu (16/4/2025) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/17/24103-pandji-pragiwaksono.jpg)
Panggung Mens Rea akan dimulai dari Bandung, Jawa Barat pada 19 April mendatang. Berturut-turut setelahnya, Pandji Pragiwaksono akan menyambangi Surabaya (26 April), Yogyakarta (3 Mei), Bogor (28 Juni), Semarang (29 Juni), Makassar (5 Juli), Balikpapan (12 Juli), Palembang (19 Juli), Medan (26 Juli), Denpasar (2 Agustus) dan ditutup di Jakarta (30 Agustus).
Baca Juga: Pandji Pragiwaksono dan Keluhannya Tentang Praktik Korupsi di Sekolah
Bersama Pandji Pragiwaksono, turut hadir komika-komika yang membuka panggung Mens Rea di masing-masing kota seperti Fito Ditapradja (Bandung), Gautama Sindhu (Surabaya), Nury Zhafira (Yogyakarta), Nopek Novian (Bogor), Alma Silviani (Senarang), Rizky Teguh (Makassar), Zahra Petani (Balikpapan), Bonar Manalu (Palembang), Ate (Medan), Yono Bakrie (Denpasar) dan Dany Beler (Jakarta).