Pasalnya tamu undangan duduk mengelilingi meja bundar dalam sebuah gedung megah sehingga mirip seperti acara pernikahan.
Selain itu, para tamu undangan yang hadir juga tak semuanya menutup aurat meski Inul mengatakannya sebagai acara tahlilan.
"Sayang tahlilannya kayak pesta pernikahan dan yang hadir kebanyakan nggak ada yang pakai hijab," komentar akun @handayani****.
Komentar warganet yang julid itu langsung ditanggapi Inul Daratista dengan penuh emosi.
Pemilik Goyang Ngebor tersebut menegaskan bahwa acara 7 harian Titiek Puspa telah disesuaikan dengan adat dan jumlah tamu yang hadir.
![Inul Daratista usai menghadiri acara Tahlilan 7 Hari Wafatnya Titiek Puspa di Auditorium Perguruan Tinggi Kepolisian (PTIK) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/20/17735-inul-daratista.jpg)
"Tahlilan kampung sama kota beda yah, dengan cara masing-masing. Kalo kamu nggak suka jangan komen nggak asik," balas Inul.
"Kalo tahlilan di kampungmu selonjoran pakai tiker sebab yang diundang sama-sama orang kampungnya," imbuhnya.
Acara 7 harian atau tahlilan Titiek Puspa dibuat 'mewah' justru untuk menghormati tamu dari berbagai kalangan dan agama.
"Kalo seperti ini kita lebih menghormati tamu saja, nggak mungkin suruh duduk bawah sedangkan undangan banyakan pada sepuh bahkan ada yang pakai kursi roda," jelas Inul.
Baca Juga: Busana Putih di Acara Tahlilan 7 Harian Ternyata atas Permintaan Titiek Puspa
"Tamunya eyang juga beda sama tamu di rumahmu! Lebih pada menghargai tetamu. Urusan duduk dan tempat lebih mewah karena yang punya hajat putrinya eyang lebih pada menghargai almarhumah," sambungnya.