![Fachry Albar. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/22/97441-fachry-albar.jpg)
Fachry mengawali kariernya di dunia seni peran pada awal 2000-an, namun namanya mulai dikenal luas setelah membintangi film "Alexandria" pada tahun 2005, di mana ia beradu akting dengan Julie Estelle. Perannya dalam film ini membuka pintu bagi proyek-proyek besar lainnya.
Tahun 2007 menjadi titik balik kariernya. Fachry memerankan karakter utama dalam dua film yang mencuri perhatian publik sekaligus kritikus film di film , Jakarta Undercover, yang diadaptasi dari buku kontroversial karya Moammar Emka.
Selain itu, dia kembali mencuri perhatian di film Kala, film bergaya neo-noir garapan Joko Anwar. Karakter Janus dalam film Kala menjadi salah satu peran ikonik dalam kariernya, dan sejak itu, ia kerap menjadi langganan dalam karya-karya Joko Anwar.
3. Deretan Penghargaan

Bakat akting Fachry tidak hanya diakui oleh penonton, tetapi juga oleh kalangan industri film. Ia berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi seperti:
Best Actor in a Supporting Role untuk film Jakarta Undercover di ajang Indonesia Film Critics Circle Award 2007, Best Actor in a Supporting Role untuk film Pintu Terlarang pada Indonesia Film Critics Circle Award 2009, dan Pemeran Utama Pria Terbaik dalam Pintu Terlarang di ajang Penghargaan Kaskus untuk Film Indonesia 2010.
Dengan gaya akting yang khas dan mendalam, Fachry berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu aktor terbaik di generasinya.
4. Terjerat Kasus Narkotika

Namun di balik pencapaian gemilangnya, kehidupan Fachry tak lepas dari kontroversi. Pada 14 Februari 2018, ia ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan di kediamannya di Cirendeu, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Polisi Benarkan Fachri Albar Ditangkap atas Kasus Narkoba
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menemukan sejumlah barang bukti, termasuk satu paket sabu, ganja, tablet pink yang mengandung alprazolam, dan Dumolid.