"Lagi ngulik-ngulik lagu, mereka dengar dan merasa tersentuh. Katanya, 'ini Citra banget'," kenang penyanyi jebolan Indonesian Idol tersebut.
Saat teman-temannya percaya lagu tersebut cocok dengannya, Citra Scholastika malah sebaliknya. Menurut sang musisi, Tilik Jogja sangat segmented dan personal.
Apalagi, lagu tersebut berbeda jauh dengan pandangan orang tentang Citra Scholastika yang centil dan ceria.
Tapi, Citra Scholastika memberanikan diri mendobrak ketakutan tersebut. Sela 15 tahun, ia bekerja menurut pada proyek dan kepentingan.
![Citra Scholastika saat datang ke kantor Suara.com kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (22/4/2025) [Suara.com/Ade Raihan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/22/79315-citra-scholastika.jpg)
Sekali-kali, Citra Scholastika mau menunjukkan dirinya yang sebenarnya lewat lagu.
"Saking belasan tahun ini aku selalu nyanyi yang by project, ada kepentingan di dalamnya. Well, sebenarnya aku enjoy, tapi aku merasa, aku benar-benar nggak tau suara aku tuh seperti apa," ujar Citra Scholastika.
Maka saat mendapat dukungan dari bandnya, Citra Scholastika memberanikan diri tampil beda. Ia juga mau punya kebebasan untuk karya.
"Aku pengin kayak orang-orang yang merdeka, mereka nggak peduli dengan penolakan, 'kalau lagunya nggak enak, gimana?'. Jadi ya sudah (akhirnya merilis lagu Tilik Jogja)," ucap penyanyi 30 tahun tersebut.
Citra Scholastika berharap lagu ini bisa menjadi jembatan untuk dirinya mengungkapkan siapa dirinya kepada penggemar.
"Sebenarnya aku punya dua target, pertama untuk pendengar lama aku dan mereka yang baru menikmati karya aku," tutur Citra Scholastika.