"Sama dokter rumah sakit dievaluasi kan, kenapa. Sebenarnya di hari kedua nggak ada apa-apa. Tapi begitu hari keenam ya, harus masuk HCU," papar Bimbim.
Bimbim setelahnya melanjutkan cerita soal keputusan keluarga memulangkan Bunda Iffet, yang diambil atas permintaan perempuan 87 tahun sendiri.
"Di situ, dua hari sebelumnya juga, udah minta pulang. Akhirnya kami berembuk, ya udah pulangin aja deh," jelas Bimbim.
Keputusan keluarga sebenarnya sempat tidak direkomendasikan oleh dokter yang menangani Bunda Iffet. "Kata dokter, resikonya mungkin nggak sampai rumah," beber Bimbim.
Namun, Bunda Iffet bersikeras ingin pulang ke rumah, yang ternyata hanya ingin berpamitan sebelum berpulang menghadap ke Sang Pencipta.
![Anang Hermansyah usai pemakaman Bunda Iffet di TPU Karet Bivak, Jakarta, Minggu (27/4/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/27/68585-anang-hermansyah-usai-pemakaman-bunda-iffet.jpg)
"Bunda di situ bertahan, seperti yang dia mau, sampai rumah. Masih ada 2 jam untuk pamit ya, kemudian meninggal," kata Bimbim.
Tidak ada penjelasan pasti dari Bimbim, mengenai penyakit apa yang diidap Bunda Iffet sampai ajal datang menjemput.
"Riwayat orang tua aja ya. Kadang-kadang gula naik, kadang-kadang darah tinggi gitu sih. Umur sih, 87 kan," pungkas Bimbim.
Baca Juga: Bimbim Slank Ungkap Kondisi Bunda Iffet di Rumah Sakit: Mulai Melemah