Suara.com - Sudah lebih dari satu pekan, gitaris grup band Seringai, Ricky Siahaan meninggal dunia. Namun duka mendalam masih menyelimuti mereka yang ditinggalkan, terutama sang istri, Tabita Siahaan.
Tabita Siahaan tak pernah menyangka akan ditinggal sang suami secepat ini. Tabita merasakan sakit begitu dalam yang tak pernah dia rasakan sebelumnya. Hatinya hancur berkeping-keping.
"Sudah seminggu Ricky meninggalkan kami dan ini adalah minggu yang paling berat bagi saya. Enggak pernah sedikitpun terpintas ini akan terjadi dalam hidup saya," tulis Tabita Siahaan dalam unggahan Instagram-nya terbarunya, Senin (28/4/2025).
"Semua seakan berhenti dan perasaan hancur berantakan yang belum pernah saya rasakan," ujarnya menyambung.
Tak mudah bagi Tabita Siahaan melalui proses ini. Dia harus beradaptasi menjalani hidup tanpa kehadiran Ricky Siahaan lagi di sisinya.

Namun perlahan ibu satu anak ini belajar bahwa kasih sayang dan perhatian orang-orang terdekatnya sangatlah berarti.
"Semua proses ini tidak mudah dan tidak akan pernah mudah. Tapi saya belajar banyak hal, bahwa perhatian dan kasih sayang dari orang-orang terdekat sangatlah berarti," kata Tabita.
Tabita Siahaan lalu menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya mulai dari proses di Jepang hingga pemakaman.
"Untuk itu saya mau mengucapkan banyak terima kasih untuk saudara dan teman-taman yang telah bantu mulai dari proses di Jepang hingga di Jakarta," tuturnya.
Baca Juga: Drummer Seringai Iri Melihat Cara Ricky Siahaan Tutup Usia: Heroik dan Estetik
"Begitupun juga semua yang telah hadir di rumah duka dan penguburan untuk memberikan penghormatan kepada Ricky dan memberikan dukungan langsung kepada saya dan Kara. Kiranya Tuhan yang membalas semua kebaikan kalian satu persatu," tambah Tabita.
Tabita Siahaan lali menyebutkan beberapa nama yang sudah membantunya mulai dari rumah duka hingga pemakaman Ricky Siahaan. Termasuk personel Seringai, Arian, Edy Khemod, dan Sammy.
"Sekali lagi saya capakan terima kasih atas perhatian dan kasih sayang yang diberikan kepada saya dan Kara. Mohon maaf apabila ada yang terlewat dan belum saya balas satu persatu," tulis Tabita.
"Dukungan dan perhatian sampai hari ini sangatlah berarti buat saya dan Kara. Mohon doanya supaya saya dan Kara tetap Kuat dalam menghadapi kedukaan ini. Tapi saya percaya banwa kedukaan ini akan segera berubah menjadi kesukaan dan sukacita. Amin," lanjutnya.
Di akhir unggahannya, Tabita Siahaan mengucapkan kalimat perpisahan terakhir untuk Ricky Siahaan. Selamanya Tabita akan merindukan sang suami.
"Selamat jalan suamiku. I miss you and love you forever," ucap Tabita.

Sebagaimana diketahui, Ricky meninggal dunia secara mendadak di Jepang tepat setelah menyelesaikan penutupan tur konser Seringai di Tokyo pada 19 April 2025 lalu sekira pukul 21.30 waktu setempat.
Jenazah Ricky Siahaan tiba di Indonesia pada 24 April 2024 malam dan disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Kini, jenazahnya sudah dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang pada Sabtu, (26/4/2025) lalu.
Ricky Siahaan sempat mengalami kolaps usai tampil di atas panggung hingga akhirnya meninggal dunia. Dikonfirmasi oleh tim medis setempat, sang gitaris meninggal akibat serangan jantung.
Kabar meninggalnya Ricky Siahaan pertama kali dibagikan oleh komedian dan presenter Soleh Solihun melalui akun X atau Twitter miliknya.
"Selamat jalan @RickySiahaan, semoga kamu diterima di sisi Tuhan," tulis Soleh Solihun.
Kabar tersebut kemudian ramai dan telah dikonfirmasi oleh Seringai.
"Ricky Siahaan has left the stage (telah meninggalkan panggung). Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang," tulis Seringai.
"Ricky meninggalkan dunia ini dengan sesuatu yang dia cintai: bermain musik keras dengan maksimal. Ricky adalah energi, tawa, dan kekuatan di atas dan di luar panggung. Kami kehilangan salah satu bagian terpenting dari entitas ini," lanjutnya.
Sebagai informasi, Ricky Siahaan memulai kariernya sebagai musisi pada 1995 silam. Dia membentuk band bernama Chapter69 bersama presenter Desta Mahendra yang merupakan sahabat baiknya.
Bersama Chapter69, Ricky dan Desta sempat membuat singel berjudul Ceritakan April, yang terinspirasi dari kesenangan sang gitaris terhadap bulan April.
Ricky Siahaan juga sempat bergabung dalam grup Deadsquad bersama Stevie Item, namun memutuskan hengkang karena jadwal yang padat.
Nama Ricky Siahaan kemudian melambung saat dia membentuk Seringai pada 2002 bersama Arian13, Khemod, dan Toan Sirait.
Selain menjadi pelopor di scene independen Jakarta, namun Seringai juga ikonik karena aksi panggungnya di venue legendaris seperti BB's Bar.
Tak sekadar mengisi posisi gitaris, Ricky Siahaan juga aktif menjadi komposer dan produser di Seringai. Beberapa karya-karyanya di antara lain, High Octane Rock, Serigala Militia, Taring, dan Seperti Api.
Sebelum meninggal dunia, lelaki bernama Richardo Bisuk Juara Siahaan tersebut sudah berhasil mewujudkan impiannya sejak kecil, yaitu tampil sebagai pembuka konser Metallica di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 2013 lalu.