Kisah pertama tentang pasangan muda yang tengah menabung untuk mewujudkan pernikahan impian.
Kisah kedua menggambarkan pasangan yang telah menikah selama enam tahun namun belum juga dikaruniai anak.
Sementara kisah terakhir adalah tentang pasangan yang sudah memiliki dua anak namun masih berjuang menstabilkan kondisi ekonomi keluarga mereka.
Lagu ini terasa sangat relevan bagi banyak orang karena menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam setiap baitnya, terselip harapan dan keyakinan bahwa segala sesuatu bisa terjadi di waktu yang tepat selama tidak menyerah dan terus berdoa.

Liriknya pun sederhana namun menggugah. Berikut penggalan lirik yang banyak dijadikan kutipan oleh warganet:
Jika tidak hari ini, mungkin minggu depan
Jika tidak minggu ini, mungkin bulan depan
Jika tidak bulan ini, mungkin tahun depan
Segala harapan kan datang yang kita impikan…
Kalimat tersebut mencerminkan semangat untuk tidak putus asa dan terus berusaha, apa pun yang terjadi.
Banyak pengguna media sosial yang menggabungkan lagu ini dengan video tentang perjuangan mereka seperti bekerja jauh dari keluarga, kuliah sambil bekerja, atau bahkan kisah cinta jarak jauh.
Baca Juga: Chaska 'Patras' Siap Bawa Musik Indie ke Mancanegara
Masitong, vokalis sekaligus music director dari Batas Senja, adalah sosok di balik lirik menyentuh tersebut.