Monty Tiwa, selaku sutradara, menjelaskan bahwa latar waktu film ini berlangsung 16 tahun setelah peristiwa di film pertama.
Salah satu bukti keterkaitannya adalah kehadiran kembali karakter Rizal Maduma yang diperankan oleh Dwi Sasono.
Di versi 2006, Rizal hanyalah pemain organ tunggal amatir. Kini, dia bertransformasi menjadi produser dangdut terkenal, menandai perjalanan karier yang panjang dan penuh perjuangan.
Lebih dari Sekadar Musik Dangdut
Mendadak Dangdut 2025 tidak hanya menghadirkan nuansa musik yang kuat, tetapi juga menyuguhkan dinamika emosional antara karakter.

Hubungan Naya dengan ayahnya, serta konflik yang melibatkan adik dan keluarga lain seperti Wawan dan ayahnya, H. Romli, menambah kedalaman cerita.
Tak ketinggalan, karakter Tata yang diperankan oleh Wika Salim menghadirkan sisi komedi sekaligus humanis.
Sosok janda beranak satu ini disebut-sebut terinspirasi dari lagu dangdut populer "Jablay".
Musik Lintas Generasi dan Pesan Moral
Salah satu daya tarik utama Mendadak Dangdut 2025 adalah lagu-lagu dangdut klasik dan modern yang mengisi film ini.
Penonton akan dibawa bernostalgia melalui lagu-lagu seperti "Terlena" hingga "Termiskin Sedunia."
Baca Juga: Anya Geraldine Menyesal Botox Wajah: Bibir Gue Jadi Jeding
Lebih dari sekadar hiburan, film ini menyampaikan pesan tentang pentingnya keluarga, perjuangan hidup, dan bagaimana musik dapat menjadi jalan keluar dari masalah yang kompleks.