![Atalarik Syach [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/12/94533-atalarik-syach-atalarik-syah.jpg)
"Temen-temen, siapa yang bisa bantu, di tengah maraknya kasus korupsi gede-gedean? Saya orang kecil, dizalimi seperti ini," ucap Atalarik Syach.
Kasus serupa sebelumnya sempat dialami artis lain, Wanda Hamidah yang kala itu juga menghebohkan publik
Sebagaimana diketahui, Wanda Hamidah mengabarkan lewat Instagram bahwa gerombolan dari Pemuda Pancasila mendatangi kediamannya pada November 2022.
"Mereka menyerang rumah kami," tulis Wanda Hamidah dalam unggahannya sambil mengunggah foto suasana dari balik pagar rumah.
Terlihat dalam unggahan Wanda Hamidah, rombongan ormas Pemuda Pancasila juga memaksa masuk ke dalam rumahnya.
"Ya Allah, lindungi keluarga kami," kata Wanda Hamidah di unggahan tersebut.
Wanda Hamidah turut meminta perlindungan Kapolri hingga Presiden Joko Widodo terkait aksi massa Pemuda Pancasila yang mengerumuni rumahnya.
"Mohon perlindungan," ucap Wanda Hamidah seraya menandai akun Instagram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Presiden Joko Widodo.
Bukan kali pertama rumah Wanda Hamidah digeruduk massa dalam jumlah besar. Sebelumnya, petugas Satpol PP pernah datang pada Oktober 2022 untuk meminta perempuan 44 tahun mengosongkan rumah.
Baca Juga: Profil Tsania Marwa, Mantan Istri Atalarik Syach Curhat 7 Tahun Sulit Bertemu Anak
Diketahui dari peristiwa penggerudukan itu, rumah Wanda Hamidah ternyata diklaim milik Japto Soerjosoemarno.
Hamid Husein selaku paman Wanda Hamidah bahkan ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penyerobotan lahan.
Wanda Hamidah pribadi akhirnya pasrah mengikuti tuntutan pengosongan lahan di hari itu.
Sebab sejak sebelum Wanda Hamidah datang ke lokasi, proses pengosongan lahan sudah dimulai dengan papan tanda segel terpasang di depannya.
"Tanah ini milik Bapak KRMH Japto S. Soerjosoemarno. Dilarang merusak dan masuk tanpa izin. Barang siapa yang mencoba merusak dan memaksa masuk tanpa izin, diancam sesuai Pasal 406 dan 167 KUHP," demikian keterangan yang tertera dalam papan serta spanduk larangan.
Namun, Wanda Hamidah dalam sebuah wawancara pada Desember 2022 menyatakan masih berjuang bersama keluarga untuk mengambil lagi hak mereka.