Ada Nama Orang Lain di Piala Syahrini, Publik Bingung: Diklaim atau Awards Baru?

Senin, 19 Mei 2025 | 14:06 WIB
Ada Nama Orang Lain di Piala Syahrini, Publik Bingung: Diklaim atau Awards Baru?
Syahrini hadiri Festival Film Cannes 2025 (Instagram/princessyahrini)

Suara.com - Pengharagaan yang diperoleh Syahrini, istri Reino Barack ketika menghadiri Cannes Film Festival 2025 tengah menjadi sorotan publik.

Di ajang bergengsi tersebut, Syahrini mengaku mendapatkan penghargaan dari UNESCO melalui platform Listen to Her Parole.

Ibu dari satu anak itu masuk ke dalam kategori "Leaders and Influencers" dan mendapat penghargaan untuk "Outstanding Achievement in Entertainment, Influence & Global Cultural Impact".

Reino Barack lewat unggahannya Instagram pun merasa amat bangga karena istrinya mendapatkan penghargaan tersebut dari UNESCO di Cannes Film Festival 2025.

Mantan kekasih Luna Maya itu pun sempat mengunggah piala penghargaan Syahrini di Instagramnya.

Di piala penghargaan Syahrini tersebut memang tertera logo UNESCO di bagian bawahnya.

Namun, di bawah logo UNESCO tersebut terdapat tulisan kecil "Guila Clara Kessous Artist for Peace".

Tulisan kecil itu lantas menjadi sorotan akun X @wwwWINNERrrr yang menguliti piala penghargaan pelantun lagu "Sesuatu" tersebut di Cannes Film Festival.

"Di IG dia upload foto pialanya, ada logo UNESCO beneran tapi tulisan di bawahnya itu Guila Clara Kessous, siapa itu?" tulis akun X tersebut, Senin 19 Mei 2025.

Baca Juga: Luna Maya Bicara Soal Rencana Kehamilan, Sadar Saat Ini Sulit Dan Akan Kewalahan

Rupanya, Guila Clara Kesseous adalah seorang seniman dan akademisi hak asasi manusia Prancis yang dinominasikan sebagai Seniman Perdamaian oleh UNESCO.

Penghargaan tersebut diberikan kepadanya atas dedikasinya dalam bidang seni dan hak asasi manusia serta Knight of Arts & Letters oleh Kementerian Kebudayaan Prancis melalui karyanya tentang pengaruh budaya Prancis di luar negeri.

Guila Clara juga pernah membuat serangkaian film pendek yang dipresentasikan di Festival Cannes berjudul "Private Conversation" dan "Glassy Reality".

Guila Clara adalah pencipta kurikulum "Teater dan Hak Asasi Manusia" di Institut Studi Politik Paris dan mengajar program tersebut di Carr Center, ssekolah pemerintahan John F. Kennedy di Universitas Harvard.

Syahrini (Instagram/@princessyahrini)
Syahrini (Instagram/@princessyahrini)

Selain itu, Guila Clara juga mengajar di lembaga lain termasuk Universitas Boston, Universitas Oxford, Universitas Jenewa, Ecole Normale Supérieure, Alliances Françaises, Institut Wiesel, dan Konservatorium St. Petersburg.

Gara-gara temuan tersebut, netizen lantas menyimpulkan Syahrini mengklaim penghargaan orang lain sebagai penghargaannya.

Sebab, netizen merasa janggal ada tulisan nama Guila Clara tersebut di penghargaan yang diterima oleh istri Reino Barack tersebut.

Apalagi, nama Guila Clara sebagai seniman perdamaian memang tercantum di website resmi UNESCO.

Kendati begitu, belum bisa dipastikan juga apakah nama Guila Clara bagian awards yang diberikan atau bukan.  

"Jadi itu awardnya di Guila ini? Tapi diklaim gitu? atau ini jadi kategori awards baru?" kata @brandnews***.

"Untuk ini ada di website UNESCO, nama Guila Clara Kesseous," kata @euge.

"Korelasinya gimana tuh? Kok bisa ada UNESCO dengan nama orang lain di bawahnya?" kata @sumbul**.

Pidato Syahrini Usai Terima Penghargaan dari UNESCO

Syahrini menjelaskan dalam keterangan di Instagram bahwa ia sebagai Harta Karun Nasional Indonesia dan Superstar Global dengan jumlah pengikut di media sosial 50 juta secara global.

Syahrini dan Reino Barack di Cannes, Prancis (Instagram reinobarack)
Syahrini dan Reino Barack di Cannes, Prancis (Instagram reinobarack)

"Saya mendedikasikan penghargaan ini untuk perempuan-perempuan di seluruh dunia," bunyi pidato yang diucapkannya ketika menerima penghargaan.

Perempuan 44 tahun itu menceritakan bagaimana awal mula dirinya menjadi sosok bintang seperti sekarang, yang dimulai sejak masa mudanya.

"Namaku Syahrini, aku adalah penyanyi dan artis dari Indonesia. Sejak usia muda, saya dibimbing oleh mendiang ayah tercinta yang memanggilku dengan sebutan 'putri'. Sebutan itu, yang menjadi bagian dari nama panggung, mengingatkan pada keyakinannya atas diri saya."

"Musik menjadi jembatanku kepada dunia, jalan penghubung untuk melintasi perbatasan dan budaya. Saya beruntung dapat mewujudkan mimpi dalam menampilkan, menciptakan dan berbagi suara saya dengan jutaan orang," katanya menyambung.

Perempuan dengan nama asli Rini Fatimah Jaelani itu juga mengungkap masa-masa vakum dari dunia hiburan usai menikah dan melahirkan anak pertamanya.

"Selama beberapa tahun, aku memilih mundur dari dunia musik untuk fokus kepada keluarga, sebuah keputusan yang dibuat dengan cinta dan rasa bangga."

"Pada masa itu, saya menemukan ketenangan sekaligus kegembiraan yang membuncah ketika menjadi seorang ibu dari putriku, dan istri dari suamiku. Terima kasih suamiku, yang selalu hadir untuk kami," tutur Syahrini.

Syahrini menganggap penghargaan yang diterimanya itu menjadi dorongan supaya ia kembali berkarier di dunia musik.

Syahrini pun berharap dapat bernyanyi lagi dalam waktu dekat.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI