Suara.com - Respons Jennifer Coppen saat mendapat transferan Rp2 juta dari Justin Hubner menuai beragam komentar julid dari netizen.
Banyak yang merasa Jennifer tak seharusnya heboh, mengingat dia mampu meraup cuan hingga ratusan juta per bulan.
Sebagaimana diketahui, hubungan Jennifer Coppen dengan pesepak bola muda berdarah Belanda-Indonesia itu tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Jennifer dituding telah menyakiti keluarga almarhum suaminya, Dali Wassink, dengan menjalin hubungan asmara dengan Hubner.
Dali meninggal dunia pada Juli 2024 lalu akibat kecelakaan tragis saat berkendara motor di jalanan Bali.
![Jennifer Coppen Beragama Apa. [Instagramjennifercoppenreal20]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/20/45214-jennifer-coppen.jpg)
Belum setahun ditinggal suami, Jennifer Coppen tampaknya sudah move on dengan berpacaran dengan Justin Hubner.
Netizen menyoroti tingkah ibunda Kamari Sky Wassink yang terkesan sangat mencintai Hubner, bak remaja puber.
Jennifer bahkan jauh-jauh ke Inggris untuk menemui sang atlet, sementara Kamari ditinggal bersama keluarga almarhum suaminya.
Tangkapan layar yang menunjukkan percakapan antara Jennifer dan Hubner seolah membenarkan dugaan netizen.
Baca Juga: 5 Sumber Kekayaan Justin Hubner: Trending Gara-gara Drama Jennifer Coppen dan Zoe Wassink
Dalam pesan singkat itu, Justin Hubner mengirimkan sejumlah uang ke rekening Jennifer.
Rupanya, uang sebesar Rp2 juta itu dikirimkan untuk membayar biaya perawatan kuku alias nail art.
Jennifer mengaku bahwa dia sebenarnya hanya mengirimkan foto kuku barunya dan meminta pendapat soal warna cat kuku yang dia gunakan.
"Padahal cuma minta saran bikin kuku warna apa," tulis selebgram kelahiran 2001 tersebut.
Tak berhenti di situ, Jennifer juga menyatakan keterkejutannya atas jumlah uang yang ditransfer oleh Hubner.
"Transfernya nggak ngira-ngira, kuku apaan seharga Rp2 juta," tulisnya.
Tidak sedikit netizen yang menilai aksinya itu sebagai bentuk pamer yang tidak perlu.
Banyak yang menyebut Jennifer "norak" dan berlebihan, apalagi jika melihat latar belakang finansialnya yang sangat mapan.
Bukan rahasia lagi, Jennifer Coppen dikenal sebagai salah satu selebritas media sosial dengan pendapatan fantastis.
Gufron Syarif, CEO sebuah merek minuman yang pernah menggunakan jasanya sempat mengungkap tarif Jennifer.
Diketahui bahwa tarif endorsement Jennifer mencapai Rp180 juta untuk satu kali unggahan, yang dibagikan di TikTok dan Reels.
Namun, Jennifer menjelaskan bahwa dari total Rp180 juta tersebut, dirinya hanya menerima Rp5 juta.
Sisanya, yaitu Rp175 juta, diberikan untuk anaknya, Kamari yang belum genap berusia dua tahun.
"Sebesar 175 juta itu hanya memberikan 5 juta untukku. Yang sebenarnya mahal adalah bukan diriku, melainkan anakku," ungkapnya.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa nilai endorse yang tinggi justru berasal dari keikutsertaan Kamari dalam konten yang dipromosikan.
Jennifer juga menyatakan bahwa anak adalah prioritas utama dalam hidupnya, dan menjadi alasan utama tingginya biaya endorsement.
Anak dari seniman Banyuwangi, Richardo Benito, itu tidak merasa risih dengan perbincangan soal tarif endorse-nya.
Dia justru menilai bahwa publik bisa menilai sendiri kualitas produk yang ia promosikan.
"Maka dari itu kalian tahu kalau brand yang aku terima buat endorse adalah brand yang berkualitas," tegasnya.
Tak hanya dari endorsement, Jennifer juga mendapatkan penghasilan besar dari fitur subscriber eksklusif Instagram.
Saat ini, dia memiliki 3.236 pelanggan yang masing-masing membayar Rp29 ribu per bulan.
Jika dihitung, total pendapatan dari fitur ini bisa mencapai Rp93,8 juta setiap bulan.
Jennifer juga menegaskan bahwa endorsement bukanlah sumber penghasilan utama, karena bisnis yang dia jalani sudah memberikan penghasilan yang cukup besar.
Dengan berbagai sumber pendapatan yang fantastis, unggahan soal transfer Rp2 juta dari Justin Hubner pun dinilai oleh sebagian publik sebagai bentuk kehebohan yang tidak relevan.
Namun, seperti biasanya, setiap gerak-gerik Jennifer Coppen selalu berhasil menarik perhatian netizen, baik simpati maupun kritik.
Kontributor : Chusnul Chotimah