Hanya dengan 3 Lagu, no na Kalahkan Jumlah Monthly Listener JKT48 di Spotify

Yohanes Endra Suara.Com
Selasa, 03 Juni 2025 | 21:21 WIB
Hanya dengan 3 Lagu, no na Kalahkan Jumlah Monthly Listener JKT48 di Spotify
no na Kalahkan Jumlah Monthly Listener JKT48 di Spotify. [Kolase Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Girl group asal Indonesia, no na, tengah menjadi sorotan besar di industri musik Asia.

Meskipun baru resmi debut pada 2 Mei 2025, grup debutan label musik internasional 88rising ini telah mencatatkan pencapaian luar biasa.

Hanya dengan tiga lagu, mereka berhasil mengalahkan jumlah pendengar bulanan (monthly listener) JKT48 di Spotify.

Bisa dibilang sebuah pencapaian yang mengejutkan banyak pihak, terutama mengingat usia grup yang masih sangat muda.

no na terdiri dari empat anggota, yakni Baila Fauri, Christy Gardena, Shazfa Adesya, dan Esther Geraldine.

Mereka resmi diperkenalkan ke publik pada 29 April 2025 lewat pengumuman dari 88rising.

Baila dkk adalah idol group Indonesia pertama yang bergabung dengan label yang telah sukses membawa artis-artis Asia seperti Rich Brian dan NIKI ke panggung musik global.

Debut resmi mereka ditandai dengan perilisan single perdana berjudul Shoot.

Lagu ini mendapat sambutan hangat dari publik, bahkan menempati posisi ke-3 di tangga lagu Spotify Korea pada 25 Mei 2025.

Baca Juga: Stereowall Rilis Album Asing, Siap Obrak-abrik Playlist dengan Lirik Tajam dan Musik Explosif

Pencapaian tersebut sangat langka bagi artis pendatang baru dari Asia Tenggara, apalagi untuk musisi Indonesia.

Di Indonesia sendiri, Shoot juga menunjukkan performa solid, berhasil masuk posisi #12 di Apple Music Indonesia dan #8 di iTunes Indonesia.

Selain "Shoot", dua lagu lain yang dirilis oleh no na, yaitu Superstitious dan Falling in Love, turut memperkuat eksistensi mereka di industri musik digital.

Ketiganya masuk tangga lagu dan membantu mendorong jumlah pendengar bulanan no na di Spotify hingga mencapai angka 1,4 juta.

Angka ini melampaui JKT48 yang tercatat memiliki sekitar 1,3 juta pendengar bulanan, meskipun telah aktif sejak 2011 dan memiliki lebih dari 300 lagu di katalog mereka.

Hal ini memicu diskusi hangat di kalangan netizen. Banyak yang membandingkan dua grup ini dari berbagai aspek, mulai dari genre musik hingga pendekatan mereka terhadap industri hiburan.

"Meskipun sama-sama bagus, menurutku susah buat dibandingin karena konsepnya udah beda, genrenya juga beda. no na lebih ke arah musik yang bisa dinikmati semua kalangan, sedangkan JKT48 lebih fokus ke penyuka J-pop," tulis seorang netizen di X.

Ada pula yang menggarisbawahi bahwa kedua grup memiliki target pasar yang berbeda.

"JKT48 top 5 semuanya dari Indonesia, sedangkan no na, posisi ke-5-nya ada dari Kuala Lumpur. Jadi, jumlah pendengarnya juga didongkrak dari negara lain,” tulis netizen lain.

Beberapa netizen juga menilai bahwa perbandingan antara JKT48 dan no na tidak sepenuhnya adil.

"Kalian yang bandingin no na sama JKT48 tuh nggak nyambung, karena secara sistem mereka beda banget. JKT48 itu jelas-jelas jual fanservice, beda sama no na," ujar seorang penggemar.

Terlepas dari perbandingan tersebut, pencapaian no na di awal karier mereka menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di kancah musik global.

Keberhasilan mereka menembus pasar Korea dan menarik perhatian internasional dibuktikan lewat undangan tampil di konser Heads in the Clouds.

Festival musik tahunan ini diselenggarakan oleh 88rising di Los Angeles pada 31 Mei dan 1 Juni 2025.

Penampilan mereka di sana disambut meriah, menjadi tonggak penting dalam karier mereka yang masih seumur jagung.

Tak hanya itu, Shoot juga menjadi viral di berbagai platform media sosial berkat koreografi tariannya yang enerjik dan mudah diikuti.

Video dance practice mereka mendapatkan jutaan views dan pujian dari penggemar serta komunitas dansa.

Antusiasme publik terhadap no na terus meningkat. Kemampuan vokal, teknik menari, dan karisma para anggota no na pun mendapat sorotan positif dari para kritikus musik.

Kini, no na dianggap sebagai simbol baru bahwa talenta Indonesia dapat bersinar di panggung internasional.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI