Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari panggung musik Eropa, khususnya bagi para penikmat musik rap.
Festival Rubicon di Slowakia, yang sebelumnya digadang-gadang menjadi salah satu acara rap paling ditunggu, secara resmi mengumumkan pembatalannya.
Pemicu utama dari keputusan sulit ini adalah rencana kehadiran Kanye West, atau yang kini lebih dikenal sebagai Ye, sebagai penampil utama.
Pengumuman ini ternyata menyulut api kontroversi yang lebih besar dari perkiraan, hingga memaksa penyelenggara untuk menarik rem darurat.
Gelombang Protes Usai Pengumuman Mengejutkan

Semuanya berawal saat penyelenggara Rubicon dengan penuh percaya diri mempromosikan acara mereka.
Festival ini diiklankan sebagai satu-satunya pertunjukan penyanyi rap AS itu di Eropa untuk tahun ini, sebuah klaim yang diharapkan dapat menarik massa.
Namun, alih-alih sambutan meriah, strategi ini justru menjadi bumerang untuk mereka.
Tekanan publik dan kritik tajam langsung menghujani penyelenggara dari berbagai arah, mempertanyakan keputusan mereka mengundang sosok yang penuh kontroversi.
Baca Juga: Klarifikasi Ramengvrl Viral Diremehkan Rapper Lil Asian di Rap of China 2025
Petisi dan Tuduhan Serius Terhadap Ye
![Penyanyi asil Amerika Serikat, Kanye West. [Saul Loeb/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/18/35714-penyanyi-asil-amerika-serikat-kanye-west.jpg)
Reaksi penolakan tidak hanya berhenti di media sosial, tetapi juga terwujud dalam sebuah gerakan nyata.
Kelompok sipil seperti Asosiasi Sipil Perdamaian untuk Ukraina dan Kota untuk Demokrasi segera mengorganisir petisi untuk mengecam festival tersebut.
Petisi itu sukses besar, berhasil mengumpulkan hampir 6.000 tanda tangan dari publik yang merasa keberatan.
Dalam pernyataannya, petisi tersebut menggambarkan rencana penampilan Ye sebagai penghinaan terhadap sejarah, pemuliaan kekerasan, dan pelecehan terhadap korban rezim Nazi.
Para penentang menegaskan bahwa keberatan mereka bukan soal musik sang rapper.