Suara.com - Setelah The Purge, Trans TV juga akan memutar film menarik lainnya malam ini. Berjudul Cell, film bertema Zombie ini dibintangi dua aktor kawakan: John Cusack dan Samuel L Jackson.
Seperti apa cerita film Cell? Berikut kami hadirkan sinopsisnya:
Sebuah adaptasi novel Stephen King yang mempertemukan kembali John Cusack dan Samuel L. Jackson setelah kesuksesan film 1408, seharusnya menjadi resep pasti untuk sebuah film horor yang solid.
Namun, Cell yang dirilis pada tahun 2016 justru menjadi contoh klasik bagaimana premis brilian dan jajaran aktor berbakat bisa berakhir menjadi sebuah kekecewaan besar.
Film ini adalah "sebuah bencana," bahkan bagi mereka yang menyukai novelnya dan berharap banyak dari proyek ini.
![Film Cell yang dibintangi John Cusack dan Samuel L Jackon akan tayang malam ini di Trans TV. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/17/24051-film-cell.jpg)
Cerita dimulai dengan sebuah premis yang sangat relevan dan mengerikan di era digital.
Clay Riddell (John Cusack), seorang seniman novel grafis, berada di bandara Boston saat sebuah sinyal misterius yang disebut "The Pulse" dipancarkan melalui semua jaringan ponsel global.
Siapa pun yang sedang menggunakan ponsel pada saat itu langsung berubah menjadi makhluk buas tanpa akal, menyerang siapa saja di sekitar mereka dengan brutal.
Di tengah kekacauan, Clay berhasil melarikan diri bersama Tom McCourt (Samuel L. Jackson), seorang kondektur kereta bawah tanah.
Baca Juga: Sinopsis The Purge: Film Horor Provokatif yang Tayang Malam Ini di Trans TV
Mereka kemudian bertemu dengan Alice Maxwell (Isabelle Fuhrman), seorang remaja yang trauma setelah terpaksa membunuh ibunya yang telah terinfeksi.
![Film Cell yang dibintangi John Cusack dan Samuel L Jackon akan tayang malam ini di Trans TV. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/17/63176-film-cell.jpg)
Bersama-sama, ketiganya memulai perjalanan berbahaya menuju New England dengan harapan Clay dapat menemukan istri dan putranya yang terasing.
Meskipun premisnya terdengar seperti film zombie pada umumnya, novel King memberikan beberapa sentuhan unik.
Para terinfeksi, yang disebut "phoners," tidak hanya sekadar mayat hidup tanpa pikiran. Mereka menunjukkan tanda-tanda kecerdasan kolektif, mampu berorganisasi, dan bahkan mengembangkan kemampuan psikis.
Sayangnya, banyak elemen menarik dari novel ini "dihilangkan sepenuhnya demi nada yang lebih 'realistis' dan melankolis".
Akibatnya, film ini kehilangan banyak kedalaman yang membuat sumber materinya menonjol.