ambiVert: Menyelami Emosi, Menemukan Raisa yang Lebih Jujur

Yohanes Endra Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2025 | 16:43 WIB
ambiVert: Menyelami Emosi, Menemukan Raisa yang Lebih Jujur
Review Album ambiVert Raisa. [Instagram raisa6690]

Suara.com - Beberapa waktu lalu, sebelum album ambiVert rilis, Raisa sempat bercerita sedikit banyak tentang isian diskografi terbarunya.

Menurutnya, akan ada perubahan atau perbedaan materi yang bisa ditemukan para pendengarnya di album penuh kelima yang dirilis pada 25 Juni 2025.

"Di album ini tuh gue kayak back to basic, jadi lebih stripped down, lebih akustik, lebih organik," ujar Raisa.

Kini, apakah ucapan Raisa tersebut terbukti sepenuhnya?

Setelah bisa dinikmati secara utuh, ambiVert memang menyajikan materi yang berbeda dari sederet karya Raisa di album-album terdahulu, terutama It's Personal.

Namun, kalau kalian mengharapkan Raisa menghadirkan eksplorasi musik yang masif seperti di album It's Personal, sebaiknya jangan memasang ekspektasi terlalu tinggi.

Bisa dibilang, album ambiVert setidaknya membuat kita semakin memahami akar musik Raisa sambil menyelami pendewasaan musik Raisa seiring berjalannya waktu.

Tidak banyak eksplorasi aransemen di sana-sini, tapi kita masih menemukan progresi chord hingga komposisi lirik yang memikat telinga dan hati.

Setidaknya, saya berani menjamin bahwa track pertama hingga keenam akan membuat kita masuk ke playground Raisa yang menyegarkan.

Baca Juga: Menembus Angkasa Bersama ENDIKUP, Mahakarya Gusti yang Penuh Warna dan Rasa

Review Album ambiVert Raisa. [Instagram raisa6690]
Review Album ambiVert Raisa. [Instagram raisa6690]

Lagu "Semua Di Sini" dan "Berpindah Hati" bisa dibilang menjadi nyawa dari album ambiVert. 

Kita dimanjakan dengan notasi dan progresi chord yang begitu memikat sejak awal hingga akhir lagu.

Musik orkestra yang ada di dua lagu tersebut membuat emosi kita teraduk-aduk.

Perlahan tapi pasti, kita akan diajak sampai ke klimaks lagu "Semua Di Sini". Puncaknya ketika masuk di part bridge hingga reff terakhir lagu tersebut.

Poin plus lainnya, lagu "Semua Di Sini" dibawakan dalam format full band, sehingga mampu membuat degup jantung berdetak lebih kencang.

Sementara itu, "Berpindah Hati" punya pola atau alur yang kurang lebih sama dengan "Semua Di Sini".

Istimewanya, hook lagu ini sudah begitu kentara sejak di bagian awal reff yang dipadukan dengan orkestra dan melodi gitar. Tengok saja ketika Raisa menyanyikan part berikut: "Sampai ku di persimpangan. Bertahan ku enggan, mundur pun aku tak rela."

Beranjak ke tembang mid tempo berjudul "Pengganti Aku", kita kembali menemukan sisi lain Raisa yang selama ini terkesan malu-malu untuk diekspos.

Vokal Raisa yang soulful ternyata sangat 'kawin' dengan balutan musik pop bernuansa motown dan R&B 90's di "Pengganti Aku" yang nyaris belum pernah kita temui di era terdahulu.

Uniknya lagi, kalau boleh meminjam ucapan netizen, lirik lagu "Pengganti Aku" punya 'aura ngeledek mantan' yang sangat kuat.

Balada pop yang meneduhkan dan 'Raisa banget' hadir di lagu berjudul "Bila".

Tanpa aransemen yang neka-neka, lagu ini punya daya magis di balik kesederhanaannya sehingga lantunan Raisa mampu membuai siapapun pendengarnya.

Dua lagu berikutnya menghadirkan kombinasi lirik dan notasi yang saling melengkapi.

"Ternyata Tanpamu (Cantik)" punya sebuah pesan bahwa perpisahan dengan seorang kekasih bukanlah akhir dari dunia, terutama bagi perempuan.

Raisa mampu membawakan lirik yang cukup berdaya itu dengan apik dan membuat siapapun tersenyum ketika mendengarkannya.

Jangan lupa, progresi chord lagu ini dari bait ke reff terbilang unik, sehingga meskipun terdengar mudah, lagu ini tak bisa dipandang sebelah mata.

Review Album ambiVert Raisa. [Instagram raisa6690]
Review Album ambiVert Raisa. [Instagram raisa6690]

Masih membawa vibes yang positif, "It's Okay To Not Be Okay" punya andil besar untuk membuat album ini semakin berwarna.

Kalau kalian kangen dengan "Pergilah", tembang yang memakai lirik Bahasa Inggris tersebut bisa sedikit banyak mengobati kerinduan.

Itulah enam lagu yang menjanjikan dan membuat orang mau menengok ke album ambivert.

Lantas, bagaimana dengan 5 lagu yang berikutnya?

Bisa dibilang, Raisa berada di zona nyaman untuk lima lagu terakhir di album ambivert.

Duet Raisa dengan Barsena Bestandhi untuk lagu "Awal Kisah Selamanya" serta kolaborasi Raisa bersama Rony Parulian di nomor "Tetap Bukan Kamu" sejatinya menjadi daya tarik tersendiri.

Namun, komposisinya kurang lebih mirip dengan lagu-lagu duet Raisa di album terdahulu.

Ibarat makanan, dua lagu duet itu adalah nasi goreng yang membuat orang-orang mengerti garis besar rasa dan warna yang hadir di kebanyakan lagu Raisa.

Tidak lupa, acungan jempol layak dilayangkan kepada Lafa Pratomo, Rendy Pandugo, Rishanda Singgih, hingga Gusti Irwan Wibowo yang menjadi produser musik di album ambiVert.

Pada akhirnya, bisa ditarik kesimpulan bahwa Raisa masih mengemas musiknya dalam pop ballad yang memikat dan menyenangkan untuk dinikmati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI