Suara.com - Musisi Baskara Putra, yang lebih dikenal dengan nama panggung Hindia, melontarkan kritik tajam terhadap pernyataan terbaru Presiden Prabowo Subianto.
Reaksi ini dipicu oleh pemberitaan yang menyebut Prabowo menuding koruptor berada di balik demo untuk menciptakan citra gelap bagi Indonesia.
Pernyataan tersebut, yang diangkat dalam sebuah berita berjudul "Prabowo: Koruptor Biayai Demo Indonesia Gelap, Sorry Ye, Indonesia Cerah", sontak menjadi sorotan di media sosial pada Senin, 21 Juli 2025.
Baskara Putra, melalui akun X (sebelumnya Twitter) pribadinya, tidak tinggal diam.
Pria berusia 31 tahun itu menyamakan situasi yang digambarkan dalam pernyataan tersebut dengan sebuah kondisi yang lebih mengerikan dari novel distopia legendaris karya George Orwell, "1984".
"Ini lebih buruk dari orwell 1984," cuit Baskara melalui akun @wordfangs di hari yang sama.
Cuitan singkat namun pedas dari pentolan grup musik .Feast dan Lomba Sihir itu seketika viral dan menjadi magnet bagi ribuan komentar dari warganet.
Banyak di antara mereka yang setuju dengan sentilan Baskara dan memberikan pandangan kritisnya masing-masing.
Salah satu warganet secara langsung menantang pernyataan tersebut dengan mempertanyakan keseriusan penegakan hukum jika memang dalang kerusuhan sudah diketahui identitasnya.
Baca Juga: Vonis Tom Lembong Bak Paku di Peti Mati, Baskara Putra Sorot Sinyal Bahaya Bagi Rakyat Biasa
"Kalau tahu ada koruptor ya ditangkap dong, jangan cuma omon-omon doang. Masalahnya, berani nggak? Gimana kalau koruptornya teman sendiri?" tulis akun @SusitSusina.
Komentar lain menyoroti klaim "Indonesia Cerah" yang disampaikan Prabowo.
Salah satu warganet membandingkannya dengan realitas ekonomi yang dirasakan oleh sebagian masyarakat, mulai dari upah minimum, gaji guru, hingga angka pengangguran yang dinilai masih tinggi.
"Jika Indonesia memang 'cerah', lalu kenapa upah minimum tertinggi hanya sekitar Rp3 juta? Kenapa guru bisa dibayar hanya Rp350 ribu setiap 1 sampai 3 bulan? Kenapa puluhan juta orang Indonesia tidak punya pekerjaan? Jadi, katakan padaku, apa sebenarnya yang 'cerah"'di sini?," tanya akun @jaycatyong.

Beberapa pengguna X bahkan melanjutkan analogi "1984" yang dilemparkan oleh Baskara.
Salah satu akun secara spesifik menunjuk figur tertentu yang dianggap sebagai korban dalam narasi tersebut, menyamakannya dengan karakter protagonis dalam novel Orwell.