Suara.com - Anies Baswedan sukses membuat komika Tretan Muslim tak berkutik saat mereka terlibat perbincangan politik dalam podcast Tretan Universe yang tayang belum lama ini.
Dengan gaya santai dan tenang, Anies berhasil membalik arah pembicaraan ketika Tretan mencoba menggiring diskusi ke arah pilihan politik yang tajam.
Mulanya, Tretan menanyakan soal kemungkinan Anies mencalonkan diri lagi sebagai capres pada Pemilu 2029.
Tidak hanya itu, Tretan juga melempar pertanyaan jebakan seputar calon pasangan duet Anies jika ia benar-benar maju lagi.
“Kita enggak tahu nih bapak akan capres lagi enggak di tahun 2029, misalnya nanti bapak capres, dan pilihan wakilnya cuma ada dua, Cak Imin dan Gibran. Bapak pilih yang mana?” kata Tretan Muslim dikutip pada Selasa, 22 Juli 2025.
Mendapat pertanyaan menjebak tersebut, Anies justru memilih tidak menjawab secara langsung dan merespons dengan elegan.
“Sekarang ini saya lagi menikmati diundang podcast sana-sini, lagi ngobrol santai,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini dirinya fokus pada kegiatan sosial seperti membangun jembatan dan aksi bersama warga. Pernyataan Anies menunjukkan bahwa ambisi politik bukanlah prioritas saat ini.
Baca Juga: Roy Suryo vs Dian Sandi: Siapa Sebenarnya yang Patut Disalahkan?
“Sekarang itu kerjain yang masih ada aja. Saya lagi bikin kegiatan aksi bersama, bikin jembatan sana-sini. Jadi kita fokus di situ aja dulu,” imbuhnya.
Tretan kemudian menggeser topik ke arah yang lebih serius. Ia meminta Anies untuk menyebut siapa presiden yang terbaik dan terburuk.

“Bapak kan suka nilai waktu itu, nilai Menhan 11/100. Kalau bapak disuruh menilai, presiden dari yang terbaik sampai yang terburuk bisa enggak nilainya pak?” tanya Tretan.
Tak terpancing dengan pernyataan Tretan, Anies memilih menangapinya dengan jawaban diplomatis.
“Kalau jawaban sopannya diplomatisnya, masing-masing ada zamannya, tiap zaman ada masalahnya, tiap masalah ada solusi yang beda-beda. Tantangannya beda-beda,” jawab Anies.
Tak puas, Tretan kembali menekan Anies untuk memberi nilai pada Presiden Jokowi secara spesifik.
“Kalau gitu, nilai Pak Jokowi deh,” desak Tretan.
Lagi-lagi Anies main aman dan justru membalikkan pertanyaan tersebut kepada Tretan.
“Udah lah, udah selesai tugasnya (Jokowi), Muslim berani enggak nilai?” tantang Anies.
Pemilik usaha kuliner Bebek Carok yang semula aktif bertanya itu kini justru terlihat ragu dan tak berkutik.
“Saya susah (nilai), karena kan saya di dalam mereka,” ujarnya sambil tertawa.
Jawaban itu justru dijadikan celah oleh Anies untuk menyerang Tretan dengan argumennya.

“Apalagi di dalam, lebih tahu, lebih objektif, dan barangkali lebih tahu hal-hal yang di luar enggak tahu,” paparnya.
Tretan yang kehabisan kata-kata akhirnya terpaksa menjawab pertanyaan Anies tersebut. Ia menilai kinerja Presiden ke-7 Jokowi saat menjabat selama dua periode.
“Kalau Pak Jokowi saya sih memang ada kekurangan sih di keluarga-keluarga. Itu memang saya jujur enggak setuju itu,” ujar Tretan.
Meski memberikan opininya soal kekurangan Presiden Jokowi dalam hal keluarga, namun komika tersebut tetap memuji pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan di era Jokowi.
“Tapi kalau Pak Jokowi bangun-bangun infrastruktur saya setuju, karena faktanya kalau kita mudik ke Madura itu melewati tol yang dibangun Pak Jokowi,” ujarnya.
Anies pun kembali mendesak Tretan untuk memberikan penilaiannya untuk Jokowi.
“Tapi itu belum menilai,” celetuknya.
Dengan sedikt tertekan, Tretan kembali memaparkan opininya soal Jokoowi yang menurutnya kinerjanya sangat kurang dibanding saat ia menjabat pertama kali.
“Pak Jokowi akhir-akhir kurang ya menurut saya, kalau sesi pertama kayaknya masih 8,” jawab Tretan Muslim.
Mendengar penuturan Tretan, Anies merasa puas karena berhasil memutarbalikkan pertanyaan komika tersebut.
“Makanya, rumit kan? Makanya jangan tanya ke saya,” ujar Anies.
Kontributor : Rizka Utami