Kasus DJ Panda menjadi contoh sempurna.
Pembatalan terjadi bahkan sebelum ia sempat memberikan klarifikasi.
Kekuatan netizen dan kecepatan media sosial telah menciptakan era baru akuntabilitas.
Namun, kasus DJ Panda memaksa kita bertanya apakah ia layak mendapatkan kesempatan kedua?
Bagikan pendapatmu, Gengs!
Apakah cancel culture dalam kasus ini sudah tepat sasaran?
Atau ada upaya lain?